Kita sih nyaman-nyaman saja, lagian biar tahu budaya juga
Jakarta (ANTARA News) - Siswa SMKN 27 Jakarta mengenakan pakaian adat menghadiri pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) 2013.

"Siswa di sini memang diwajibkan memakai pakaian adat, sesuai dengan perintah Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta dalam mengantisipasi corat-coret seragam," kata Kepala Sekolah SMKN 27 Jakarta Sudiono di Jakarta, Jumat.

Sudiono mengaku banyak manfaat yang didapat dari kewajiban memakai pakaian adat ke sekolah saat pengumuman hasil UN, daripada mengenakan seragam.

"Selain mencegah aksi corat-coret seragam, kita juga diajarkan untuk mencintai budaya kita dan bersikap wajar serta sederhana, tidak perlu acara yang megah," katanya. Dia menjelaskan pakaian adat yang dikenakan harus disesuaikan dengan asal daerah orang tua masing-masing agar beragam.

"Bisa kita lihat ada yang memakai pakaian adat dari Sumatra Barat, Ambon dan lainnya, bukan hanya kebaya Betawi,"katanya.

Ditemui di tempat sama, siswa SMK 27 Jakarta jurusan kecantikan kulit Tania Alisha Bella mengaku tidak masalah terkait kewajiban memakai pakaian adat. "Kita sih nyaman-nyaman saja, lagian biar tahu budaya juga," katanya.

Senada dengan Tania, Zahra Maulidia dan Sarah Jualiani juga mengaku senang memakai pakaian adat.

"Awalnya memang ribet, tapi setuju-setuju aja. Kalau sekolah bilang begitu, ya kita nurut," kata Zahra.

Disdik DKI Jakarta telah memerintahkan untuk menggunakan pakaian adat kepada siswa jika ingin datang ke sekolah. Berdasarkan data Disdik DKI Jakarta, terdapat 47 SMA dan 45 SMK yang mengadakan acara dengan pakai pakaian adat.

Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013