Jakarta (ANTARA News)  - Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar kegiatan "Nonton Bareng Film Inspiratif" yang akan digelar di 30 kota yang tidak atau belum memiliki sarana gedung bioskop sehingga bisa memberi kesempatan kepada pelajar, guru, dan tenaga pendidik dan masyarakat setempat untuk menonton film-film berkualitas

Film-film yang akan diputar mulai Mei hingga Oktober 2013 tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan merangsang mereka untuk berdiskusi mengenai nilai budaya yang terdapat dalam film tersebut, demikian keterangan tertulis panitia kegiatan Persemaian Nilai Budaya Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa, Jumat.

Disebutkan, film-film yang akan ditayangkan dalam acara Nonton Bareng ini adalah Film Nasional yang dinilai mewakili nilai-nilai positif guna persemaian karakter dan semangat kebangsaan, seperti “Cita-Citaku Setinggi Tanah”, “Pasukan Kapiten”, “Brandal-Brandal Ciliwung”, “Tanah Surga Katanya”, “9 Autumns 10 Summers”, “Negeri 5 Menara” dan beberapa judul film lainnya.



Target peserta dalam acara Nonton Bareng ini adalah pelajar dan masyarakat. Mereka antara lain siswa SD sampai SMTA, guru, tenaga pendidik, organisasi mahasiswa, pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan, dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah.

Target peserta dalam acara Nonton Bareng ini adalah pelajar dan masyarakat. Mereka antara lain siswa SD sampai. SMTA, guru, tenaga pendidik, organisasi mahasiswa, pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan, dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah.

Di Kabupaten Batanghari, Jambi sendiri, film-film yang akan diputar antara lain ialah 9 Summers 10 Autumns untuk para guru, Cita-citaku setinggi Tanah untuk para siswa, serta Pengejar Angin untuk umum.


Selain “Nonton Bareng”, acara ini juga akan diisi dengan talkshow yang akan menghadirkan para pemangku kepentingan (stakeholder) dan juga kalangan artis. Diharapkan talkshow tersebut juga dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar, tenaga pendidik dan juga pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan karakter bangsa dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Daftar 30 kota pelaksanaan Nonton Bareng Film Inspiratif adalah Kab.Batanghari (Jambi),  Kabupaten Bengkulu Tengah (Bengkulu), Kabupaten Lampung Tengah (Lampung), Kabupaten Langsa (Aceh), Kabupaten Toba Samosir (Sumut), Kota Pariaman (Sumbar), Kabupaten Tangerang (Banten), Kabupaten Lebak (Banten),  Kabupaten Pandeglang (Banten), Kabupaten Garut (Jabar), Kota Cimahi (Jabar), Kabupaten Wonogiri (Jateng).

Selanjutnya, Kabupaten Kulonprogo (DIY), Kabupaten Brebes (Jateng), Kota Blitar (Jawa Timur), Kota Batu (Jawa Timur), Kabupaten Pacitan (Jawa Timur),
Kabupaten Bangkalan (Jawa Timur), Kabupaten Buleleng (Bali), Kabupaten Lombok Barat (NTB), Kabupaten Belu (NTT), Kabupaten Pontianak (Kalbar),
Kabupaten Katingan (Kalteng), Kota Tarakan (Kaltara), Kabupaten Gowa (Sulsel), Kabupaten Donggala (Sulteng),  Kabupaten Gorontalo (Gorontalo), Kota Ternate (Maluku Utara), Kota Manokwari (Papua Barat), dan Kabupaten Nabire (Papua)

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama yang telah sukses digelar tahun 2012 lalu.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter bangsa kepada pelajar dengan menggunakan media seni budaya, yaitu melalui film berkualitas.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memetakan kebutuhan bahan ajar dan memberikan bahan ajar alternatif di bidang kebudayaan untuk guru di Indonesia.

Direktorat Jenderal Kebudayaan, menyadari bahwa media film memang sengaja dipilih karena merupakan salah satu media yang dapat menjadi sarana penyampaian pesan persemaian karakter.

Film atau media audiovisual juga menjadi media pendidikan yang efektif bagi anak ketika pembiasaan membaca masih rendah. “Proses internalisasi nilai melalui film diharapkan dapat menciptakan karakter positif melalui karakter-karakter baik yang diperankan dalam film yang bersangkutan sehingga dapat menjadi inspirasi bagi khalayak ramai,” ungkap Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan.

Menurut para ahli, film mempunyai efek “magic” cukup kuat dalam mempengaruhi orang. Film juga menjadi pendekatan komunikatif (communicative approach) yang sangat baik dalam dunia pendidikan.

“Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan dibuatnya film-film mengenai perjuangan warga Indonesia dalam mempertahankan idealisme dan keyakinan rasa cinta pada Indonesia. Lewat audio visual tersebut akan mudah menumbuhkembangkan nilai kebangsaan yang kian terkikis. Nilai yang ada di film akan lebih mudah dicerna,” pungkasnya.

Lewat kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun kesadaran para pendidik, pemuda dan tokoh masyarakat lokal tentang pentingnya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter bangsa.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013