Jakarta (ANTARA) -
Lembaga Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Indonesia mengapresiasi program literasi keuangan keluarga yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena berhasil mengedukasi orang tua untuk tetap memprioritaskan kebutuhan esensial anak saat pandemi.
 
Education Specialist untuk Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) UNICEF Indonesia Nugroho Indera Warman mengatakan sosialisasi sekaligus pelatihan modul literasi keuangan keluarga di Kabupaten Sorong dan Raja Ampat telah menjembatani pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini yang terhambat akibat pandemi COVID-19 di tahun 2020.
 
“Program literasi keuangan keluarga BKKBN menjadi jembatan agar kebutuhan esensial anak tetap terpenuhi di rumah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk menyisihkan uang yang saat itu terbatas ditambah layanan terkait juga banyak yang tutup,” kata Nugroho pada acara Diseminasi Hasil Uji Coba Modul Literasi Keuangan Keluarga, di Jakarta, Senin.
 
Lewat program tersebut, BKKBN juga telah mengedukasi orang tua seputar adaptasi keterampilan pengasuhan (parenting) yang harus menyesuaikan dengan pembatasan sosial berskala besar selama pandemi.

Baca juga: Turunkan angka "stunting" dengan konsumsi jagung

Baca juga: Kepala BKKBN sebut perubahan perilaku kunci turunkan stunting
 
“Kami konfirmasi kepada orang tua yang hadir dan mendapat intervensi pelatihan, mereka semakin percaya diri untuk menyesuaikan pola pengasuhan masing-masing, disamping dapat membedakan mana kebutuhan anak yang prioritas serta memahami konsep menabung untuk anak,” ujar Nugroho.
 
Untuk mendukung implementasi modul itu, ia menyebutkan UNICEF Indonesia bersama BKKBN tengah mengembangkan program literasi keuangan keluarga secara digital yang diharapkan dapat terintegrasi dengan e-learning management system atau sistem manajemen pelatihan daring milik BKKBN.
 
Bukan hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan BKKBN dalam program perubahan perilaku, yakni perubahan program pola pengasuhan (parenting) agar semakin sesuai dengan tuntutan zaman.
 
Salah satu sasarannya ialah semakin menggiatkan aktivitas menabung bagi orang tua agar kebutuhan esensial anak usia dini dapat terpenuhi semuanya, mulai dari keikutsertaan orang tua dalam kelas pembelajaran hingga rutin membawa anak ke layanan posyandu ataupun puskesmas sesuai jadwal.*

Baca juga: BKKBN perpanjang waktu pemenuhan target 1,5 juta akseptor kontrasepsi

Baca juga: Setwapres: Perbanyak aksi nyata untuk akselerasi penurunan stunting

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023