Saya sudah ketemu dengan investor Korea untuk mengajak berinvestasi di Kota Bima, untuk penyulingan dengan memanfaatkan air laut menjadi air siap minum
Kota Bima, NTB (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mohammad Rum menjajaki kerja sama dengan investor dari Korea Selatan untuk membangun penyulingan air laut menjadi air bersih siap minum di wilayah itu.

"Saya sudah ketemu dengan investor Korea untuk mengajak berinvestasi di Kota Bima, untuk penyulingan dengan memanfaatkan air laut menjadi air siap minum," ujarnya di Bima, Senin.

Rum menegaskan bakal terus berikhtiar membangun Kota Bima guna mengatasi dampak El Nino yang melanda sembilan kabupaten/kota di NTB, termasuk Kota Bima.

"Kami terus berikhtiar mengumpulkan simpul-simpulnya (bertemu investor) yang bisa mengatasi ancaman kekeringan yang ada," kata Rum.

Selain itu pihaknya juga sudah bertemu dengan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB Ika Sri Rejeki sesaat setelah pelantikannya sebagai Penjabat Wali Kota Bima dengan mengajak para Kepala OPD Kota Bima.

Baca juga: Pemkot Bima latih desainer lokal untuk mendongkrak ekonomi daerah

Pihak BPPW NTB, kata dia, mengatakan akan membantu menyiapkan anggaran infrastruktur pengadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan catatan harus dibentuk terlebih dahulu Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD).

"BPPW siap membantu kita. Karena untuk membangun infrastruktur instalasi air minum ini butuh dana besar sekitar Rp800 miliar. Kita tidak punya dana sebesar itu, makanya butuh alokasi dari APBN," ucap Rum.

Kalau melalui PDAM tidak bisa, kata dia, harus diupayakan melalui pemerintah yaitu Government to Goverment (G to G) baru bisa dibantu.

"Oleh karena itu kami sudah mendapatkan rekomendasi dari Pj Gubernur NTB untuk pembentukan UPTD Air Minum di bawah Dinas PUPR. Jadi dia ini mandiri nantinya mengelola air di Kota Bima, karena 70 persen pelanggan PDAM itu ada di Kota Bima, bukan di Kabupaten Bima," katanya.

Baca juga: Pemkot Bima inginkan pelepasan kawasan hutan untuk IAIN segera rampung

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023