Termasuk, lanjut dia, larangan bagi WNI untuk bepergian ke Palestina maupun Israel.
"Situasi perang sangat memprihatinkan kita semua. Harus dihentikan atas nama kemanusiaan, dan kami mendukung penuh upaya Kemlu untuk memulangkan WNI ke Tanah Air," kata Christina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Christina mengaku prihatin dengan memanas-nya situasi perang antara Israel dan Palestina yang menyebabkan banyak jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka.
Dia juga berharap agar rencana kontingensi evakuasi WNI dari Palestina maupun Israel berjalan lancar sesuai dengan rencana.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza jadi sasaran serangan Israel
Baca juga: RI berikan beasiswa penuh di Unhan untuk 22 mahasiswa Palestina
"WNI kita imbau agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut untuk mendapatkan update informasi situasi di sana," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Indonesia terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo dan Beirut untuk memonitor situasi di Palestina serta menyiapkan rencana evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Untuk lokasi yang masih memungkinkan pergerakan yang relatif aman, seperti beberapa titik di Israel, diminta para WNI untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, termasuk bagi para WNI wisatawan," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Selasa.
Berdasarkan data terbaru diketahui terdapat 45 WNI di Palestina, di mana 10 WNI berada di Gaza dan lainnya di Tepi Barat.
Baca juga: Palestina desak komunitas internasional hentikan penjajahan Israel
Baca juga: Ketum PBNU: Hentikan perang di Palestina dan Israel
Selain ke-45 WNI tersebut, terdapat sebanyak 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel dan hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban.
Kelompok bersenjata Hamas menyerbu pagar perbatasan Israel-Gaza dari Gaza pada Sabtu (7/10) untuk menewaskan tentara dan warga sipil Israel serta menyandera puluhan orang di daerah kantong Palestina berpantai tersebut.
Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah yang telah mereka tinggalkan hampir dua dekade lalu setelah 38 tahun diduduki.
Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka, sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023