"Hari ini langsung kita lakukan asesmen atas rumah warga yang terkena serpihan-serpihan akibat dari kejadian ledakan tersebut,"
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Komisi I DPR RI meminta kepada jajaran TNI penyebab pasti meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Nanti pas rapat kerja dengan panglima akan saya tanyakan, kenapa bisa terjadi dan apa yang menyebabkan ini terjadi, dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali," ungkap Anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto saat memberi bantuan kepada warga terdampak yang mengungsi di Gunung Putri, Minggu.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini juga mengaku akan menanyakan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengenai kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak ledakan gudang amunisi.

"Kita akan tanyakan juga ke panglima ini kompensasinya seperti apa. Apakah rumahnya akan diperbaiki atau tidak. Intinya kita datang ke sini untuk menanyakan apa yang terjadi di sini," ujarnya.

Anton juga menanggapi mengenai dugaan ledakan gudang amunisi yang disebabkan karena telah kadaluarsanya sejumlah amunisi yang ada dalam gudang.

"Ya mungkin kita cek lagi harusnya kan dimusnahkan. Kenapa kok kadaluarsa malah dibiarkan. Itu kan pembiaran. Apa tidak ada pengecekan atau gimana. Kita akan tanyakan," kata Anton.

Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu di tempat yang sama mengaku mulai melakukan asesmen terhadap rumah yang rusak terdampak ledakan Gudang Aunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Hari ini langsung kita lakukan asesmen atas rumah warga yang terkena serpihan-serpihan akibat dari kejadian ledakan tersebut," kata Asmawa.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.

"Informasinya ada yang kaca pecah, pintu tergeser, plafon retak, atap bolong, ini perlu dilakukan asesmen untuk menentukan tingkat kedaruratan, tentu pemerintah baik pusat provinsi dan kabupaten akan membantu masyarakat dalam pemulihan dan rehabilitasi," ujarnya.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengingatkan warga jangan mengambil proyektil amunisi yang terpental dari dalam gudang ke kompleks permukiman di sekitar lokasi ledakan di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hasan menyampaikan jajaran prajurit TNI AD dari Kodim Kabupaten Bogor dan Kodim Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu.

"Kami sudah perintahkan, petugas untuk mengamankan jika ada proyektil amunisi ataupun material yang berasal dari gudang ini untuk diamankan. Jangan diambil, serahkan kepada keamanan,” kata Pangdam Jaya M. Hasan.

Sebanyak 15 gudang di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 18.30 WIB.

Dari belasan gudang itu, salah satu gudang, yaitu Gudang Nomor 6 menyimpan kurang lebih 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang merupakan hasil pengembalian dari berbagai satuan di bawah Kodam Jaya.

Dari hasil penelusuran Kodam Jaya, Hasan menyebut sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu.

Dia juga menyebut tidak ada warga dan prajurit TNI yang terluka akibat insiden tersebut.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024