Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengatakan bahwa rapat kerja yang dilakukan pihaknya dengan Komisi I DPR menyangkut tentang analisis deteksi dan pencegahan dini ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan Pilkada 2024.

"Yang kita bicarakan adalah tentang bagaimana analisa, deteksi dini, dan cegah dini Idul Fitri dan Pilkada 2024. Jadi bagaimana analisis dari pada BIN, terkait dengan persiapan menjelang Idul Fitri sama Pilkada," kata I Nyoman ditemui usai rapat yang berlangsung tertutup di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Sebab, kata dia, BIN mengemban tugas untuk melaksanakan deteksi dan pencegahan dini yang menyangkut ancaman, tantangan, serta hambatan maupun gangguan terhadap negara.

"Me-mapping (memetakan), semua yang ada, baik yang di luar negeri dalam negeri, semua ideologi politik, sosial-budaya, hankam (pertahanan dan keamanan). Itu kita mapping," ujarnya.

Terkait deteksi dan pencegahan dini menghadapi Hari Raya Idul Fitri, dia menyebut bahwa persoalan ketersediaan bahan pangan, terutama beras, menjadi isu yang disorot saat rapat dengan Komisi I DPR.

"Memang yang lain kan ada energi, kemudian ada BBM, tapi yang tadi banyak disebutkan tentang beras," ucapnya.

I Nyoman pun menyampaikan bahwa pemerintah sudah bekerja keras dalam rangka menyiapkan ketersediaan bahan pokok beras jelang Hari Raya Idul Fitri.

"Dari mana? Satu, kita punya contract import dari luar negeri, itu beras kita ada di situ. Yang kedua, kita punya Bulog, itu cadangan logistik kita. Yang ketiga, kita punya beras yang ada di pasaran. Dari semua titik itu dalam rangka untuk Lebaran itu cukup dan ke depannya," tuturnya.

Adapun soal Pilkada 2024, ujarnya lagi, yang perlu diwaspadai adalah terkait dengan simpul dari penyelenggara Pemilu, baik KPU dan Bawaslu.

Dia berharap pula agar Komisi I DPR mendorong komisi lainnya di parlemen untuk berkoordinasi dengan kementerian/lembaga yang menjadi mitra kerjanya guna menciptakan situasi yang kondusif dalam momentum Pilkada 2024.

"Mendorong rekan-rekan dari komisi yang lain untuk ikut intervensi dalam rangka koordinasi dengan kementerian dan lembaga, dalam rangka menjaga situasi negara kondusif," katanya.

Tak terkecuali, ujarnya lagi, seluruh stakeholders untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan ketertiban agar Pilkada serentak 2024 berjalan dengan lancar.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan bahwa rapat bersama BIN turut membahas pula mengenai isu 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.

Termasuk, lanjut dia, bagaimana hubungan kerja antara BIN dan DPR RI untuk menjaga kestabilan nasional.

"Ada beberapa isu-isu yang ramai dibahas, seperti tuduhan ada 10 warga Indonesia yang bertempur di Ukraina, terus juga masalah hasil pemilu seperti apa, pengamanannya seperti apa, situasi Papua bagaimana, lalu juga sempat bahas sedikit soal anggaran, kebutuhan dan penyerapan anggaran, ini kan masih tahun berjalan," kata Dave.
Baca juga: Komisi I DPR-BIN gelar rapat tertutup bahas RKA dan isu aktual
Baca juga: DPR undang BIN dan PPATK terkait seleksi pimpinan OJK

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024