Setelah normalisasi, air mengalir sehingga petani yang membutuhkan untuk garapan sawah sudah mulai dikerjakan.
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Para petani di wilayah Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai merasakan manfaat dari normalisasi saluran irigasi sekunder yang membuat lahan pertanian mereka teraliri air dengan lancar.

"Sebelum ada normalisasi, Desa Karangharja itu membutuhkan garapan air untuk kurang lebih 70 hektare sawah. Setelah normalisasi, air mengalir sehingga petani yang membutuhkan untuk garapan sawah sudah mulai dikerjakan. Terima kasih atas kerja sama berbagai pihak," kata Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran Suhandi, di Kabupaten Bekasi, Selasa.

Dia menjelaskan sebelum ada pekerjaan normalisasi, saluran irigasi sekunder di wilayah itu tersumbat, disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya penyempitan dan pendangkalan tanggul serta banyak sampah eceng gondok yang menyangkut di sepanjang aliran irigasi.

Dirinya memastikan melalui normalisasi ini, ketersediaan air bagi kebutuhan pertanian dapat tercukupi hingga masa panen. Karena para petani di Desa Karangharja rata-rata menggunakan padi varietas berumur pendek yakni M 70 D berusia 70 hari.

"Untuk sekarang ini kalau di BKG 34 sampai 37 padi itu umurnya kurang lebih sudah 40 hari, di BKG 38 umur 30 hari cuma di BKG 39 ujung yang sekarang sedang dalam penggarapan," katanya lagi.

Ia berharap pertanian di wilayahnya berjalan lancar dan maksimal, sehingga berdampak pada kesejahteraan dan penghidupan para petani. Mengingat Kecamatan Pebayuran merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Bekasi, terutama Desa Karangharja yang 90 persen mayoritas warga merupakan petani.

"Setelah ada normalisasi masyarakat senang. Nah karena bertani, nyawah dan sekarang airnya ada mereka (para petani) sungguh sangat senang," ujarnya pula.

Ketua Kelompok Tani 11 Desa Karangharja Tohid mengaku bersyukur atas normalisasi saluran irigasi sekunder yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam merespons cepat penanganan permasalahan air untuk mendukung aktivitas pertanian.

Menurut dia, ketersediaan air sangat berpengaruh besar bagi sektor pertanian karena pasokan air yang cukup dapat meningkatkan target surplus produksi pertanian.

"Alhamdulillah terutama Kelompok Tani 11 sudah mulai fase pembuahan, dan air juga masih mengalir untuk mencukupi, cukup untuk kami," katanya.

Tohid memprediksi masa panen padi akan bertumbuh sekitar 40 hari ke depan. Diharapkan pada tahun ini pertanian di wilayah Pebayuran mampu meningkatkan keberhasilan panen maupun produksi.

"Harapan kami tahun ini petani bisa merasakan keberhasilan, artinya dengan kerja sama yang telah kami bina ini, petani bisa menikmati hasil memuaskan. Karena pada dasarnya anggota petani kami penunjang ekonominya dari hasil tani dan mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian warga tani," kata dia lagi.
Baca juga: Satpol PP Bekasi bongkar bangunan liar lahan irigasi
Baca juga: Cegah sawah kering, Pemkab Bekasi bersihkan sampah di sungai irigasi


Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023