Riset ini sejalan dengan semangat transformasi dan digitalisasi
Pekanbaru, Riau (ANTARA) - Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), melalui dua anak perusahaannya, PT Perkebunan Nusantara V dan PT Riset Perkebunan Nusantara, melakukan riset sistem sensorik di pabrik kelapa sawit untuk meningkatkan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Riau, Selasa mengatakan penelitian tersebut berlangsung di salah satu pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V Sei Garo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

"Kami bersyukur Holding Perkebunan Nusantara mempercayakan PTPN V dalam pelaksanaan riset bersama RPN (PT Riset Perkebunan Nusantara). Bagi kami, riset ini sejalan dengan semangat transformasi dan digitalisasi serta penerapan IoT (internet of things) yang kami usung dalam kurun waktu empat tahun terakhir," katanya.

Riset PTPN V dan RPN yang berlangsung selama hampir setahun terakhir tersebut mengangkat tema "Optimasi Pengaturan Level Mass Passed to Digester Pada Stasiun Digester".

Jatmiko menjelaskan bahwa riset tersebut merupakan salah satu riset unggulan Holding Perkebunan yang dilaksanakan oleh RPN di PTPN V.

Dalam riset yang diproyeksikan rampung pada November 2023 mendatang itu, lanjut dia, diharapkan dapat menghasilkan paket teknologi yang mampu menekan potensi kehilangan serta meningkatkan produksi CPO pada saat pengolahan di stasiun digester.

Kepala Bagian Perencanaan, Sustainability, dan Teknologi Informasi PTPN V Ifri Handi Lubis menambahkan bahwa stasiun digester merupakan salah satu stasiun yang krusial di pabrik kelapa sawit.

Stasiun ini, kata dia, berfungsi untuk melumatkan buah sawit sehingga memenuhi kondisi untuk ditekan (press). Agar digester dapat bekerja secara maksimal, level buah di dalam digester harus dijaga setiap saat.

"Penelitian ini bertujuan untuk mengadopsi sistem kontrol level otomatis pada stasiun digester guna menghasilkan proses produksi minyak kelapa sawit yang efektif dan efisien," tuturnya.

Melalui penelitian ini, diharapkan stasiun digester menjadi lebih optimal yang berefek terhadap peningkatan produktivitas pabrik kelapa sawit.

Untuk selanjutnya, Ifri mengatakan dengan adanya penelitian ini, di masa mendatang berpotensi untuk dikembangkan menjadi paket teknologi yang dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan perangkat seperti telepon pintar.

"Jika terbukti riset ini efektif untuk menurunkan potensi kehilangan CPO dan layak secara ekonomis, maka riset ini nantinya akan diterapkan di PKS PTPN Grup lainnya," ujarnya.

Baca juga: PTPN V dan Aiken Jepang membangun pembangkit tenaga biogas
Baca juga: PTPN V memperoleh devisa 18,22 juta dolar AS dari ekspor CPO
Baca juga: PTPN V raih ASEAN Energy Awards 2023

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023