Sortir pertama 'take off' dari Lanumad Ahmad Yani sudah ada tujuh kali penyiraman. Namun, dari tujuh kali saja sudah signifikan hasilnya
Semarang (ANTARA) - Proses pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang dengan bantuan "water bombing" atau gempuran bom air dari udara menggunakan helikopter dimulai, Selasa.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa penanganan kebakaran TPA Jatibarang membutuhkan usaha dan tenaga lebih untuk memadamkan titik-titik api yang tersebar.

Baca juga: "Water Bombing" bantu lagi pemadaman kebakaran TPA Jatibarang

"Sortir pertama 'take off' dari Lanumad Ahmad Yani sudah ada tujuh kali penyiraman. Namun, dari tujuh kali saja sudah signifikan hasilnya," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

Menurut dia, titik-titik api di TPA Jatibarang mulai bisa dipadamkan dan kobaran asap yang timbul dari kebakaran tersebut juga sudah mulai hilang seiring dengan upaya pemadaman yang terus berjalan.

Untuk mendukung pemadaman lewat jalur udara, ia juga meminta penambahan pipa injeksi untuk menyuntikkan air langsung ke dalam tumpukan sampah sehingga bisa menuntaskan titik-titik api.

Ia meminta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang berkoordinasi dengan PDAM untuk menambah penanaman pipa injeksi di tumpukan sampah.

"Kepala BPBD sudah melihat dengan 'drone thermal' dan masih merah sehingga saya meminta berkoordinasi dengan PDAM untuk membuat pipa 'injection' tiga meter agar lebih bisa cepat," katanya.

Baca juga: Wali Kota Semarang minta maaf atas dampak asap kebakaran TPA

Nanti, kata dia, damkar bisa minta berapa pipa injeksi yang dibutuhkan untuk di taman sehingga bisa mendukung pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang setelah disiram "water bombing".

Sementara itu, penambahan mobil tangki air untuk menyuplai armada pemadam kebakaran masih terus diupayakan oleh Ita dengan meminta bantuan pemangku kebijakan terkait, seperti industri dan BUMN.

"Harus segera ditambah agar upaya pemadaman bisa dipercepat. Ini saya juga pinjam mobil tangki dari KIW (Kawasan Industri Wijayakusuma), BSB (Bukit Semarang Baru), Sango," katanya.

Kebakaran setidaknya sudah empat kali terjadi di TPA Jatibarang sejak September 2023, diawali pada Senin (18/9) lalu yang berlangsung lebih dari satu minggu, dan dibantu dengan "water bombing".

Kebakaran yang keempat kalinya di TPA Jatibarang dengan intensitas yang lebih besar terjadi pada Jumat (6/10) lalu, dan kali ini juga melibatkan bantuan "water bombing" untuk menuntaskan pemadaman.

Baca juga: Wali kota: Pemadaman TPA Jatibarang belum bisa pakai "water bombing"

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023