Para siswa tidak patah semangat dalam mengenyam pendidikan, meskipun belajar di ruang kelas yang sempit dan pengap
Gorontalo (ANTARA) - Para siswa kelas II  dan III di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Bulango Utara Desa Kopi Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo terpaksa belajar di ruang sempit usai kebakaran yang dialami sekolah itu.

Kepala Sekolah SDN 07 Bulango Utara Iwan Latif Kuengo di Gorontalo, Selasa, mengatakan para siswa tidak patah semangat dalam mengenyam pendidikan, meskipun belajar di ruang kelas yang sempit dan pengap.

Baca juga: Perumahan guru SD di Maros-Sulsel terbakar, 10 rumah hangus

Gedung sekolah tersebut dilahap si jago merah pada Mei 2022 menyebabkan aktifitas belajar mengajar khususnya siswa kelas I, II, dan III di sekolah tersebut hingga saat ini terpaksa harus dialihkan ke gedung perpustakaan dan perumahan guru.

"Jadi yang terbakar itu gedung kelas I, II dan III, sehingga mereka kita alihkan. Memang gedung sementara ini jauh dari kata layak, karena selain gelap dan pengap, ruangannya sempit," kata Iwan.

Ia mengatakan, walaupun kondisi ini sudah berlangsung selama satu setengah tahun, namun menurutnya niat dan semangat para siswa hingga guru-guru pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak pernah patah.

Pengalihan ruang kelas itu kata dia harus dilakukan karena tiga ruang kelas yang sebelumnya terbakar, sama sekali tidak dapat difungsikan. Kalaupun dipaksakan, kondisinya dapat mengancam keselamatan dan mengganggu aktifitas belajar mengajar.

Menurutnya, akibat kondisi ruang kelas sementara yang tidak layak dan sangat memprihatinkan itu, sesekali dikeluhkan oleh siswa, guru hingga orang tua siswa.

Baca juga: Siswa SD Karanganyar dipulangkan akibat asap TPA Putri Cempo Solo

Pasalnya mereka sering mengalami sesak nafas hingga perasaan tidak nyaman disebabkan debu dan pengap-nya ruangan yang sempit.

Saat ini kata dia, dinas pendidikan baru mulai melakukan renovasi satu ruang kelas saja yang dananya diambil dari alokasi umum, dan hingga hari ini mereka masih mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya.

"Kami berharap segera ada perhatian khusus dari semua pihak terkait. Karena jika dibiarkan, kondisi ini sangat mempengaruhi aktivitas pendidikan," katanya.

Orang tua siswa, Risa Akuba mengatakan pasca menempati perumahan guru itu, anaknya mengeluhkan kondisi tidak nyaman saat belajar di sekolah. Bahkan beberapa kali anaknya terpaksa tidak masuk sekolah karena sakit.

"Ruangannya sempit, pengap, cahaya kurang. Apalagi kalau listrik padam, itu terpaksa mereka keluar kelas karena kipas angin mati. Beberapa kali anak saya sakit dan tidak masuk sekolah," kata Risa.

Salah satu guru di SDN 07 Bulango Utara, Anwar Hamjati, mengaku meskipun dengan kondisi tersebut, ia maupun para siswa masih semangat dalam menjalani proses belajar mengajar, namun begitu mereka selalu menitipkan harapan adanya perhatian khusus dari semua pihak terkait.

"Kami sangat memerlukan perhatian dari semua pihak, karena semestinya siswa siswi ini patut mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak," imbuhnya.

Baca juga: Misinformasi! SD di Jambi dibakar siswanya yang marah pacarnya ditampar

Pewarta: Susanti Sako/Zulkifli Polimengo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023