Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada para pegiat lingkungan yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata bagi upaya pelestarian alam.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan bahwa penghargaan diberikan kepada pegiat yang telah berkontribusi dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina upaya perlindungan lingkungan hidup serta upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

"Apresiasi dan penghargaan ini tidak ada apa-apanya dibanding kontribusi yang diberikan, tapi ini wujud terima kasih kami kepada para penerima penghargaan yang sudah menjadi bagian dari masyarakat yang sangat peduli terhadap lingkungan," katanya usai acara penyerahan penghargaan Kalpataru dan Inovasi Program Kampung Iklim 2023 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah di Kota Semarang, Selasa.

Dia berharap partisipasi dan kiprah para pegiat lingkungan dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi inspirasi bagi masyarakat sehingga kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan semakin meningkat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto mengatakan bahwa penghargaan diberikan kepada pegiat lingkungan yang telah melakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi satwa liar, pengelolaan limbah dan sampah, perlindungan dan pengamanan hutan, serta pendidikan lingkungan.

Selain memberikan Kalpataru kepada pegiat lingkungan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada kelompok pelaksana Program Kampung Iklim yang telah berinovasi dalam menjalankan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.

Penghargaan tersebut pada 2023 diberikan kepada kelompok yang berinovasi untuk meningkatkan pengelolaan sampah pertanian organik, perlindungan mata air, dan pengelolaan limbah.

"Kami bersama pemerintah kabupaten/kota terus melakukan pembinaan kepada para pegiat lingkungan serta kader lingkungan hidup dan kehutanan yang telah melaksanakan aksi-aksi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup," kata Widi.

Pegiat lingkungan yang menerima penghargaan Kalpataru antara lain Tatiek Sri Rochiati dari Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang; Ja'far Labib dari Desa Jepat Lor, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati; Fatah Syaifur dari Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung; serta Noor Sofiah dari Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal; serta Sagiman dari Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.

Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Basecamp Pajero Sindoro di Desa Reco, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo; Masyarakat Peduli Api Rimba Slamet di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang; dan Bank Sampah Bumi Asri di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

Penerima penghargaan lainnya yakni Achmad Ri'fan dari Kecamatan Margersari, Kabupaten Rembang; Karnawi dari Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati; serta M Tasrifin Salim, Pengasuh Ponpes Al Adalah di Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

Sedangkan penghargaan untuk inovasi Program Kampung Iklim (Proklim) diberikan kepada Proklim Desa Manggihan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang; Proklim Karangsalam Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas; Proklim Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas; dan Proklim Perum BPI Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Penghargaan juga diberikan kepada Proklim Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang; Proklim Jambon Gesikan, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang, Kabupaten Magelang; Proklim Perum Korpri Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang; serta Proklim RW 9 Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang, Kabupaten Magelang.

Baca juga:
Pegiat lingkungan pungut sampah plastik di DAS Peusangan
Pegiat lingkungan bersih-bersih sampah plastik di habitat hiu paus


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023