Jayapura (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan mata ajar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) perlu didesain ulang melalui perpaduan dengan program revolusi mental agar membentuk moral bangsa Indonesia di masa depan.

"Moral Pancasila harus terus diajarkan, namun bentuknya seperti apa? Jangan sampai seperti dulu doktriner," kata dia dalam konferensi pers setelah berdialog dengan tokoh olahraga di Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.

Ia mengatakan mata ajar Pendidikan Pancasila menanamkan integritas nasionalisme yang kuat karena diajarkan sejak pelajar berusia anak-anak.

Menurut dia, PMP juga perlu dipadukan dengan program lain, yaitu revolusi mental agar dapat membentuk moral masyarakat Indonesia di masa depan.

Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Inovasi (Kemendikbudristek) untuk mengaktifkan kembali mata pelajaran PMP di sekolah.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyebut dorongan tersebut untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti para pelajar agar tidak melakukan perundungan dan kekerasan.

Baca juga: Kemenag apresiasi pendidikan karakter pelajar Pancasila di madrasah
Baca juga: Wakil Ketua MPR dukung pola pendidikan Pancasila yang lebih baik
Baca juga: BPIP susun buku teks utama Pendidikan Pancasila

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023