Trayek Hub-Spoke Tol Laut kluster Nusa Tenggara Timur memperpendek waktu tempuh kapal sehingga dapat meningkatkan layanan distribus....
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama PT. Pelni, PT. Meratus Line, dan PT. Pelindo melepas pelayaran perdana trayek Hub-Spoke Tol Laut kluster Nusa Tenggara Timur di Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

"Trayek Hub-Spoke Tol Laut kluster Nusa Tenggara Timur memperpendek waktu tempuh kapal sehingga dapat meningkatkan layanan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting atau bapokting ke wilayah tersebut," kata Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Muh. Anto Julianto dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Dia yang mewakili Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, mengatakan peluncuran perdana Hub-Spoke Tol Laut lluster Nusa Tenggara Timur pada Trayek H-6 menggunakan KM. Meratus Kalabahi yang dioperasikan PT. Meratus Line dengan jumlah muatan sebanyak 55 Teus yang akan dibongkar di Pelabuhan Kupang.

Selanjutnya diangkut lanjut menggunakan kapal feeder KM. Kendhaga Nusantara 7 yang dioperasikan PT. Pelni untuk didistribusikan ke Rote sebanyak 12 Teus dan Sabu sebanyak 43 Teus.

Baca juga: Kemenhub: Optimalisasi infrastruktur guna perbaiki kinerja logistik

Anto mengatakan untuk peningkatan layanan Tol Laut ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), di setiap trayek secara bertahap akan diterapkan pola Hub-Spoke.

Ke depan kolaborasi antara perusahaan pelayaran nasional swasta dan perusahaan pelayaran BUMN dalam pelaksanaan Tol Laut terus dipertahankan. "Agar manfaat Tol Laut dapat lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah 3TP," ujarnya.

Di saat yang sama Anto menyampaikan terima kasih kepada PT. Pelindo yang ikut serta mendukung kelancaran pelaksanaan Tol Laut dengan memberikan diskon biaya jasa pelayanan barang di pelabuhan yang diusahakan oleh PT. Pelindo, sehingga dapat menurunkan biaya subsidi kapal Tol Laut dan berdampak pada turunnya biaya logistik.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023