Kami memasang instalasi panel surya di atap pabrik kami sehingga kami bisa mengurangi konsumsi listrik...
Jakarta (ANTARA) - Produsen semen Siam Cement Group (SCG) mengembangkan inovasi produk hijau dalam rangka mencapai target emisi nol karbon yang diterapkan baik dalam proses produksi maupun bahan yang digunakan.

"Produk hijau adalah produk yang kami produksi dengan mengurangi bahan yang tidak terbarukan karena (mengurangi) kelangkaan, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengurangi konsumsi air untuk menjaga ketersediaan air bersih," kata Country Director SCG Indonesia Warit Jintanawan dalam sesi diskusi media pada Rabu.

Dia menambahkan SCG juga mengembangkan produk dengan ketahanan lebih kuat dan usia yang lebih panjang sehingga bisa digunakan beberapa kali untuk mengurangi jumlah sampah.

Baca juga: Semen Padang salurkan 46.000 liter air bersih ke warga atasi kemarau

SCG memiliki target, terang Warit, yaitu 67 persen dari produk SCG yang dipasarkan adalah produk hijau dengan memiliki label ramah lingkungan pada 2030.

"Kami memiliki target 67 persen produk kami adalah produk hijau pada 2030," ujar Warit.

Dalam proses produksi, Warit menerangkan SCG memanfaatkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya di pabrik milik anak perusahaan SCG.

"Kami memasang instalasi panel surya di atap pabrik kami sehingga kami bisa mengurangi konsumsi listrik (dari sumber tidak terbarukan) dengan menggunakan energi terbarukan," ujar Warit.

Panel surya telah digunakan di antaranya di PT Semen Jawa dengan daya listrik 1392 kWp, PT SCG Lightweight Concrete Indonesia dengan daya listrik 201 kWp, dan KIA Ceramics dengan daya listrik 1000 kWp.

Kemudian, SCG melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, mengembangkan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel) guna mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi.

Melalui teknologi RDF, kata Warit, sampah di TPA Cimenteng, Sukabumi akan diubah menjadi energi baru yang akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada proses pembuatan semen.

"Kami memroses sampah menjadi RDF dan digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen kami di Sukabumi sehingga kami bisa mengurangi (penggunaan) batu bara," jelas Warit.

Baca juga: SIG raih penghargaan inovasi pengelolaan lingkungan

SCG menargetkan pembangunan sarana dan prasarana untuk teknologi RDF rampung dan dapat memulai proses pengolahan sampah pada tahun ini.

Dari sisi produk, SCG berkolaborasi SCG Green Polymer, yaitu produk plastik yang ditargetkan dapat mereduksi pemanasan global, meningkatkan nilai sirkulasi daur produk yang mengedepankan prinsip 4R (reduce, recyclable, recycle, dan renewable).

Sementara itu di industri kemasan, SCG sudah melakukan pengumpulan kertas-kertas bekas dan menjadikannya sebagai bahan baku untuk memproduksi kertas coklat yang akan menjadi kemasan kotak serta corrugated carton box.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023