...dari eksternal sentimen negatifnya kuat sehingga menekan mata uang rupiah
Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan sore terdepresiasi sebesar 25 poin menjadi Rp9.804 per dolar AS didorong sentimen eksternal yang negatif.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah menjadi Rp9.804 dibanding sebelumnya Rp9.779 per dolar AS.

"Dari dalam negeri masih cukup positif sentimennya, namun dari eksternal sentimen negatifnya kuat sehingga menekan mata uang rupiah," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat yang terlihat dari China yang pertumbuhan industri manufakturnya mengalami perlambatan.

"Dari Eropa juga belum ada perubahan masih dalam masa krisis," kata dia.

Kondisi itu, lanjut dia, mendorong investor cenderung menempatkan dananya dalam bentuk mata uang dolar AS karena dinilai dapat menjaga asetnya.

Meski demikian, lanjut dia, adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar domestik.

"Kenaikan harga BBM akan membuat neraca Indonesia lebih baik dan menurunkan defisit pada sektor migas-nya," kata dia.

Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) juga masih akan menjaga nilai tukar domestik sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp9.792 dibanding posisi sebelumnya Rp9.772 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013