Jakarta (ANTARA) -
Pada Rabu (11/10) Wakil Presiden Ma'ruf Amim bertemu dengan sejumlah tokoh olahraga di Papua pada hari ketiga berkantor di Papua.
 
Ada juga warta tentang Konferensi Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepualauan (KTT AIS) jadi momentum selesaikan persoalan pencemaran laut dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove, hingga berita perkembangan virus nipah.
 
Berita-berita pilihan tersebut dapat kembali disimak pada rangkuman berikut.
 
 
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menjalin dialog dengan tokoh olahraga dan mengunjungi Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada hari ketiga berkantor di Papua, Rabu.
 
Sekretariat Wakil Presiden di Jayapura menginformasikan Wapres diagendakan mengunjungi PYCH di Jalan Poros, Wahno, Kecamatan Abepura, Kota Jayapura, sekitar pukul 10.30 WIT.
 
 
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan kelonggaran bagi para pimpinan (pengurus) untuk dapat menjadi calon legislatif dan eksekutif pada Pemilu 2024.
 
"Muhammadiyah periode ini memberikan kelonggaran, kalau sebelumnya ketika seorang pimpinan itu ikut Pemilu, maka harus mundur dari posisinya, kalau sekarang ini tidak perlu," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di Jakarta, Rabu.
   
Pakar lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Suprihatin mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepualauan (KTT AIS) menjadi momentum bagi Indonesia untuk menyelesaikan persoalan pencemaran laut dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove.

"Kondisi mangrove di Indonesia umunya masih membutuhkan peningkatan perhatian," kata Suprihatin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
 
Wakil Ketua Pusat Halal Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono memastikan informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks atau bohong.
 
Nanung dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Rabu, mengatakan manakala informasi itu benar maka saat beras dari plastik dikukus mustahil bisa mengembang atau berubah wujud menjadi nasi.
   
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terus memantau perkembangan virus Nipah yang telah menginfeksi enam penduduk di negara bagian Kerala, India, meskipun penyakit itu belum ada tambahan kasus baru sampai hari ini.
 
"Kami sudah memantau melalui WHO Representative Indonesia dari kegiatan rapid risk assessment yang dilakukan oleh WHO bersama dengan pemerintah India," kata Kepala Subdirektorat Surveilans Kementerian Kesehatan, Endang Burni Prasetyowati dalam seminar bertajuk "Mewaspadai Penyebaran dan Penularan Virus Nipah di Indonesia" yang diselenggarakan oleh BRIN di Jakarta, Rabu.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023