Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup menguat 3,40 atau 0,05 persen ke posisi 6.935,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,23 poin atau 0,13 persen ke posisi 943,36.

"Pergerakan IHSG dipengaruhi pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) kemarin yang menguat, juga harga minyak mentah yang turun, serta dolar AS melemah, sehingga pelaku pasar bisa kembali melirik pasar ekuitas ," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 3,76 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang naik masing-masing sebesar 0,68 persen dan 0,52 persen.

Sedangkan lima sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,40 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing minus 0,90 persen dan minus 0,89 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu OPMS, STRK, IPTV, BREN, dan FILM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MUTU, KOKA, APEX, ESSA dan GOTO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.478.489 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,07 miliar lembar saham senilai Rp12,21 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 330 saham menurun, dan 206 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 558,19 poin atau 1,75 persen ke 32.494,69, indeks Hang Seng menguat 345,11 poin atau 1,93 persen ke 18.238,21, indeks Shanghai melemah 28,94 poin atau 0,94 persen ke 3.107,90, dan indeks Strait Times menguat 23,44 poin atau 0,73 persen ke 3.216,31.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023