Konser yang rencananya dimulai pada pukul 18.30 WIB tersebut akan menampilkan beberapa komposisi musik paling terkenal dan abadi karya para maestro seperti Ludwig van Beethoven, Pyotr Ilyich Tchaikovsky dan Wolfgang Amadeus Mozart. Sebanyak lebih dari 100 orang penyanyi dan 60 pemain musik dari berbagai penjuru kota di Indonesia akan berpadu di bawah arahan Dr. Stephen Tong sebagai konduktor.
Acara yang bersifat gratis atau tidak dipungut biaya masuk ini menjadi istimewa karena sekaligus sebagai momentum memperingati 14 tahun musik klasik di Aula Simfonia Jakarta.
Baca juga: Anies sebut Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa
"Kami selalu membawa tema mengenai kesatuan musik dengan nuansa Bhinneka Tunggal Ika, sehingga nanti semua penampil berasal dari seluruh Indonesia. Selain itu, kami memang berupaya mengenalkan musik klasik lewat cara yang menyenangkan yaitu berbaur dengan masyarakat lewat konser di tempat terbuka. Banyak lagu yang sudah akrab di telinga masyarakat tetapi mereka belum tahu kalau itu adalah lagu klasik. Jadi, memang tujuan kami adalah mengenalkan kembali musik klasik," buka Managing Director and Guest Conductor of Aula Simfonia Jakarta Eunice Tong saat sesi jumpa media di Jakarta, Kamis.
Eunice menjelaskan bahwa sejak kali pertama digagas pada tahun 2019 hingga saat ini, jumlah penonton "Konser Akbar Monas" selalu bertambah. Pada tahun 2019, penonton yang datang ke perhelatan musik klasik itu berada pada rentang 25 ribu orang yang kemudian meningkat dua kali lipat pada tahun 2022. Tahun ini, pihak Aula Simfonia Jakarta menargetkan akan ada sebanyak 100 ribu kepala yang menjejali Silang Tenggara Monas.
"Artinya memang dari tahun ke tahun semakin banyak orang, khususnya warga Jakarta yang mengenal dan menyukai musik klasik. Kami berharap tahun ini akan semakin banyak masyarakat yang hadir bersama teman dan keluarga untuk menikmati pergelaran musik klasik dengan lagu-lagu yang bagus-bagus," jelas Eunice.
Sementara itu Ketua Konser Akbar Monas 2023 Wijaya Subekti mengungkapkan bahwa setiap lapisan masyarakat nantinya diperbolehkan untuk menikmati perhelatan konser klasik tersebut dengan nyaman dan aman karena pihak penyelenggara telah mempersiapkan mekanisme teknis acara dengan detail, misalnya mempersiapkan pihak keamanan dan tim medis.
"Konser ini tidak kaku seperti gelaran musik klasik pada umumnya. Karena nanti acaranya di ruang terbuka, jadi tentu boleh saja masyarakat mengikuti alunan musik dengan menganggukkan kepala atau bahkan bergoyang menikmati irama polka sepanjang duduk di kursi yang disediakan atau berdiri di lokasi yang telah ditentukan," jelas Wijaya.
Aula Simfonia Jakarta telah menjadi tuan rumah bagi banyak talenta musik terbaik Indonesia seperti Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Oratorio Society yang akan tampil pada gelaran tersebut. Melalui perhelatan "Konser Akbar Monas" tahun ketiga, Aula Simfonia Jakarta berupaya untuk menghadirkan musik tidak hanya sebagai salah satu bentuk hiburan yang membentuk suasana hati atau pengisi waktu luang, namun juga sebuah jendela untuk melihat tatanan ciptaan yang indah, serta sebagai salah satu cara untuk mengasah jiwa mengerti keindahan dan integritas.
Baca juga: Anies: Bekerja jangan asal jadi, tapi dengan hati
Baca juga: 13.109 penonton padati konser akbar musik klasik di Monas
Baca juga: Pianis Jonathan Kuo gelar Tour Resital Piano di tiga negara
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023