fosil jejak kaki juga dapat memberikan petunjuk mengenai fitur lain dari pemilik jejak
Beijing (ANTARA) - Para ilmuwan memastikan bahwa sekumpulan fosil jejak kaki yang ditemukan di Hami, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, merupakan jejak kaki dinosaurus pemakan daging berjenis theropoda yang hidup di Bumi lebih dari 120 juta tahun yang lalu, lapor Xinhua pada Kamis.

Situs jejak dinosaurus tersebut terletak di Cekungan Turpan-Hami. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi Akademi Ilmu Pengetahuan China menemukan total sembilan jejak kaki kecil di situs itu sejak 2006.

Dilihat dari panjang jejak kaki tersebut, para ilmuwan memperkirakan bahwa dinosaurus itu memiliki tinggi pinggul sekitar 65 cm, panjang tubuh 171 cm, dan bobot 30 kg, yang mengindikasikan bahwa jejak tersebut adalah milik theropoda kecil.

Setelah mempelajari jejak invertebrata, struktur sedimen, dan lapisan batuan di situs itu, mereka menyimpulkan bahwa jejak kaki tersebut kemungkinan besar ditinggalkan di sepanjang garis pantai danau dangkal.

Hasil studi tersebut baru-baru ini dipublikasikan secara daring di jurnal internasional Historical Biology.

Tim itu menemukan jejak kaki vertebrata yang beragam dan melimpah di Hami untuk pertama kalinya, termasuk jejak theropoda dan jejak yang ditinggalkan oleh sauropoda, burung, dan pterosaurus, ungkap studi.

Fosil jejak kaki dapat mengungkapkan informasi tentang kebiasaan ekologis yang tidak dimiliki oleh fosil kerangka, kata Wang Xiaolin, peneliti utama studi itu.

"Selain jenis, ketinggian pinggul, panjang, dan bobot tubuh, fosil jejak kaki juga dapat memberikan petunjuk mengenai fitur lain dari pemilik jejak, seperti kecepatan gerakan, perilaku kebuasan, serta kondisi lingkungan tempat fosil tersebut terawetkan," ujar Wang.

Tim ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini menjadi bukti nyata keberadaan dinosaurus theropoda di dalam fauna pterosaurus Hami. "Daerah ini memiliki koleksi fosil pterosaurus terkaya di dunia. Ratusan juta pterosaurus pernah hidup di sini, yang menjadikannya surga bagi pterosaurus."

Sebuah museum dinosaurus sedang dibangun di dekat lokasi penemuan jejak tersebut untuk membantu melindungi fosil-fosil penting dan "menyediakan ruang untuk mengenal reptil-reptil terbang misterius yang pernah hidup di Bumi itu," kata Wang. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023