Paris (ANTARA News) - Partai Komunis Prancis tetap memberi pandangan yang baik dalam menanggapi maestro sepakbola negaranya, Zinedine Zidane, yang mendapat kartu merah dalam final dramatis melawan Italia di Piala Dunia 2006. Zidane yang menanduk hingga menjatuhkan pemain belakang Italia, Marco Materazzi, seharusnya tidak mengurangi "warisan" seorang seniman, kata Sekretaris Jenderal Partai Komunis Prancis, Marie-George Buffet, awal pekan ini, layaknya dikutip AFP. "Saya berterima kasih pada tim ini, dan Zinedine Zidane berada dalam jantung tim ini," kata mantan Menteri Olahraga Prancis tersebut. Ia menimpali, "Telah terjadi kesalahan yang tidak bisa dibenarkan, sebuah kartu merah, tetapi anda tidak bisa mengurangi karir seniman ini hanya lantaran momen tersebut." Zidane, yang membuka perolehan angka melalui tendangan penalti ke gawang Italia yang dijaga kiper Buffon, diusir dari lapangan hanya 10 menit menjelang perpanjangan waktu berakhir dengan skor 1-1. Keahliannya harus hilang pada adu tendangan penalti yang berakhir dengan kemenangan Italia 5 - 3. Buffet, yang memuji komposisi tim nasional Prancis yang multi-rasial dan kepandaian teknik kapten Prancis itu, menduga Zidane terprovokasi. Melawan rasisme adalah catatan penting pada Piala Dunia 2006, yang mengumandangkan praktik rasisme, dan para pemain bintang berpidato mengenai isu tersebut. "Jika terjadi ucapan menghina atau rasis, maka tentu saja harus ada sanksi," kata Buffet. Ia menegaskan, "Kita harus menyatakan perang pada kebencian dan rasisme dalam olahraga. Kita tidak bisa menolerir hormat fasisme oleh seorang pemain, seperti yang terlihat di Italia, atau mendengar suara-suara menyerupai kera ketika seorang pemain kulit hitam mendapat bola." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006