Los Angeles (ANTARA) - Sekelompok ilmuwan internasional berhasil memetakan susunan genetik, seluler, dan struktural otak manusia dan otak primata nonmanusia dalam sebuah kompendium makalah yang dipublikasikan pada Kamis (12/10).

Sebanyak 24 makalah dipublikasikan dalam jurnal Science, Science Advances, dan Science Translational Medicine, merinci keragaman sel yang sangat kompleks di otak manusia dan otak primata nonmanusia.

Studi tersebut mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam susunan sel serta pengaturan gen di dalam otak manusia dan otak primata nonmanusia.

Menurut Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS), pemahaman tentang struktur otak ini memungkinkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang dasar-dasar seluler dari fungsi dan disfungsi otak, yang akan membantu membuka jalan untuk generasi baru terapi presisi bagi penderita gangguan mental dan kelainan otak lainnya.

"Memetakan lanskap seluler otak merupakan sebuah langkah penting untuk memahami bagaimana organ vital ini bekerja saat tubuh sehat dan sakit," kata Joshua A. Gordon, direktur Institut Kesehatan Mental Nasional AS.

"Atlas sel terperinci baru dari otak manusia dan otak primata nonmanusia ini menawarkan sebuah fondasi untuk merancang terapi-terapi baru yang dapat menargetkan sel-sel dan sirkuit otak tertentu yang terlibat dalam gangguan otak," imbuh Gordon. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023