diberikan makanan tambahan untuk Balita yang terkena gejala stunting
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh bertekad untuk menurunkan angka stunting di daerah itu menjadi 14 persen pada 2024 melalui berbagai program penanganan stunting yang dimulai dari tingkat desa, salah satunya seperti pemberian makanan tambahan.

Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin, Jumat, mengatakan selain pemanfaatan Dana Desa untuk program penurunan stunting, pihaknya juga melibatkan berbagai lembaga seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya, untuk menjadi Bapak Asuh bagi anak-anak stunting.

“Dengan kolaborasi ini, tentu saja kita yakin kita mampu menurunkan stunting di angka 14 persen sesuai target pemerintah pusat,” kata Amiruddin di Banda Aceh.

Berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, prevalensi stunting di Aceh sebesar 31,2 persen, sementara angka stunting di Banda Aceh pada 2022 sebesar 25,1 persen.

Oleh sebab itu, kata Amiruddin, hingga kini program pemberian makanan tambahan terus berjalan di seluruh gampong atau desa di Banda Aceh. Tentu, makanan tambahan yang diberikan sesuai dengan standar nasional yang telah ditetapkan.

Baca juga: USK luncurkan program GASEH MA cegah stunting di Aceh Besar
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah gencar atasi stunting lewat program Dashat


Beberapa asupan gizi yang diberikan seperti daging, telur ayam, sayur hingga susu dan buah-buahan. Pemerintah kota Banda Aceh berkomitmen selalu mengawasi dan memastikan makanan tambahan yang diberikan sesuai standar.

“Jadi saya lihat menu yang diberikan sesuai anjuran pemerintah pusat. Harapan kita tentunya stunting bisa turun di angka 14 persen di tahun 2024,” ujarnya.

Seperti baru-baru ini, lanjut dia, pihaknya melakukan pantauan ke Rumoh Gizi Gampong (RGG) di sejumlah gampong di Banda Aceh, salah satunya di RGG dan Dapur Sehat Anti Stunting (Dasyat) di Gampong Lampaloh.

Di sana, Amiruddin meninjau langsung daftar makanan tambahan yang diberikan kepada anak-anak yang terdeteksi terkena gejala gagal tumbuh kembang atau stunting. Begitu juga pemantauan yang dilakukan di Gampong Peunyeurat dan Gampong Jawa.

“Seperti di Gampong Jawa ini, program penurunan stunting dilakukan bekerja sama dengan Poltekkes. Setiap hari diberikan makanan tambahan untuk Balita yang terkena gejala stunting. Ini dilakukan setiap hari,” ujarnya.

Baca juga: Aceh Besar jadikan TPK garda terdepan turunkan stunting
Baca juga: BKKBN Aceh optimistis target stunting 14 persen tercapai pada 2024
Baca juga: BKKBN: Angka stunting di Aceh turun dua persen

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023