Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Multilateral Development Banks (MDB) berhati-hati soal keberlanjutan fiskal dan utang.

Pernyataan itu ia sampaikan saat kegiatan 4th G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting FMCBG Working Dinner bersama para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G20 di Marrakesh, Maroko, Kamis (12/10).

“Jika bicara mengenai pembiayaan, baik lunak maupun tidak lunak, MDB harus berhati-hati, terlebih di situasi banyak negara klien yang keadaan fiskalnya tidak sehat,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menkeu mengatakan MDB memiliki tiga fungsi penting, yaitu pendanaan, pengetahuan, serta menyelenggarakan pertemuan. Dalam hal itu, perlu adanya reformasi untuk menguatkan peran dan fungsi MDB.

Jika berdiskusi mengenai penguatan MDB, sambung Sri Mulyani, maka reformasi yang dibutuhkan tidak hanya dalam konsep maupun model bisnis, namun juga mengenai staf dan bagaimana organisasi dikelola.

Menurut Menkeu, selama ini area tersebut masih belum benar-benar dibahas, terutama mengenai bagaimana cara mengukur dampak dan hasilnya melalui key performance indicators (KPI).

Sesuai dengan target G20 Independent Expert Group (IEG), Menkeu berharap supaya MDB dapat terus tumbuh lebih baik, lebih berani, dan lebih besar. Selain itu, Menkeu juga mendorong agar G20 terus menyiapkan kerangka regulasi terkait pembiayaan ini.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman.

Sri Mulyani memberikan apresiasi atas kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di India. Sementara Nirmala menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Indonesia selama perhelatan G20 India.

“Saya juga menyampaikan Indonesia sangat senang bisa turut berpartisipasi menjaga kolaborasi forum G20 terus berjalan. Masih banyak persoalan dunia yang harus kita atasi bersama,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Menkeu tekankan tiga isu penting di forum World Bank-IMF

Baca juga: Menkeu: Pemerintah harus jadi penggerak utama atasi perubahan iklim


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023