Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), meningkatkan peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dalam antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Dampak karhutla sangat merugikan bagi kesehatan manusia dan keberlangsungan lingkungan serta makhluk hidup secara umum," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.

Hal itu disampaikan Hera terkait pelaksanaan rapat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Palangka Raya dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan serta mitigasi banjir.

Baca juga: BPBD Palangka Raya tangani 730,11 hektare kebakaran lahan gambut

Turut hadir dalam rapat itu unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Palangka Raya, kepala organisasi perangkat daerah, camat, lurah, serta jajaran terkait yang menangani karhutla.

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) merupakan wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat serta memiliki peran strategis dalam antisipasi dan penanganan kebencanaan.

"Untuk itu, peningkatan peran FKDM ini sangat penting sebagai upaya mitigasi karhutla dalam melindungi lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mengamankan aset-aset daerah," katanya.

Hera mengatakan, karhutla yang terjadi selama ini telah menimbulkan bencana yang tidak hanya mengancam kelestarian alam, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial, kesehatan bahkan berdampak pada pendidikan.

Baca juga: Tim gabungan padamkan karhutla di sejumlah titik di Palangka Raya

Dari sisi kesehatan banyak warga yang mengalami gangguan pernapasan, pelaksanaan pendidikan atau sekolah dilaksanakan secara jarak jauh, dan terganggunya jadwal penerbangan karena munculnya kabut asap dampak karhutla.

"Dampak karhutla sangat merugikan bagi setiap sisi kehidupan manusia serta keberlangsungan lingkungan dan makhluk hidup secara umum,” katanya.

Hera memastikan Pemkot Palangka Raya terus berkomitmen untuk mengantisipasi dan menangani karhutla di wilayahnya.

Sementara itu, BPBD Kota Palangka Raya bersama tim pemadam kebakaran sejak awal Januari hingga 11 Oktober 2023 telah menangani 730,11 hektare lahan gambut terbakar.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya tetapkan status tanggap darurat karhutla

Luas lahan gambut yang terbakar itu merupakan akumulasi dari 541 kejadian kebakaran lahan, dengan jumlah kejadian di masing-masing wilayah kecamatan berbeda-beda.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023