Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih dalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pertemuan bilateral Indonesia dengan China mendatang akan membahas keberlanjutan kereta cepat.
 
"Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih dalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari," kata Erick dalam konferensi pers di Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu.
 
Menteri BUMN menuturkan akan membahas infrastruktur, energi dan perdagangan dengan China, sementara dengan Saudi Arabia akan membahas tentang percepatan energi terbarukan.
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Sabuk dan Jalur (BRI Summit) di Beijing, China, pada 17-18 Oktober 2023.
 
Menteri Erick menuturkan ingin memperbaiki struktur kerja sama kereta cepat termasuk terkait kepemilikan bunga.
 
"Karena kalau kita mau menjadi negara maju memang namanya infrastrukturnya harus dibangun apakah jalan tol, kereta api, pelabuhan, airport, yang memang pasti akan perlu waktu," ujarnya.
 
Melalui pembangunan infrastruktur, daya saing Indonesia sebagai negara besar akan meningkat untuk mendorong ekonomi dan efisiensi. Pembangunan kereta cepat juga mengurangi polusi udara dan pemborosan bahan bakar minyak.
 
Ia menuturkan Indonesia belum pernah membuat teknologi dan pembangunan bentuk kereta cepat sebelumnya, sehingga perlu waktu salah satunya untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023