Angka tersebut naik jika dibandingkan omzet UMKM di gelaran serupa pada 2022 sebesar Rp452 juta.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mencatat omzet atau hasil penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan mencapai Rp689,6 juta di gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023, di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 13-15 Oktober.

Angka tersebut naik jika dibandingkan omzet UMKM di gelaran serupa pada 2022 sebesar Rp452 juta.

"Saya lihat kesiapan UMKM yang ternyata sudah buka dari Jumat (13/10). Kami senang sekali bisa mengajak UMKM yang sudah dikurasi untuk hadir pada event ini. Selain membuka pasar, mereka juga memenuhi kebutuhan penonton. Kami belajar dari event sebelumnya banyak sekali yang memang membutuhkan makanan minuman, itu yang diperlukan oleh penonton. Tapi ada juga kerajinan khas Lombok," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Senin.

Nicke juga mengunjungi beberapa stan UMKM yang berada di Pertamina Mandalika International Circuit, di Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10).

Ia mengungkap Pertamina memang mengajak UMKM binaan itu agar bisa membuka pasar lebih luas dan go global.

Dia mengharapkan Pertamina bisa semakin menggerakkan UMKM di Lombok, sehingga ke depan UMKM mitra binaan mampu bertambah penghasilannya dan semakin beragam pula produk yang dihasilkan.

"Tentu kami berharap Pertamina makin menggerakkan UMKM di Lombok ini, sehingga Lombok makin mendunia. Dengan event-event selanjutnya, produk UMKM ini juga makin beragam dan tentu terjadi pemutaran ekonomi mereka," ujar Nicke.

Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina berkomitmen untuk terus memberdayakan UMKM lokal di Lombok pada gelaran tersebut.

"Keikutsertaan UMKM binaan Pertamina secara nasional atau secara umum bisa meningkatkan penghasilan dari UMKM tersebut. Kemudian juga bisa meningkatkan perekonomian dari daerah maupun nasional. Ini juga merupakan salah satu ajang promosi daerah khususnya Lombok untuk memperkenalkan apa yang khas dari Indonesia, sehingga wisatawan dari luar negeri bisa merasakan sesuatu hal yang khas di Lombok," kata Fadjar.

Sama seperti di 2022, Pertamina memboyong 50 UMKM mitra binaan pada booth-booth pendukung acara. Sebanyak 42 mitra merupakan produsen makanan dan minuman khas nusantara. Sedangkan delapan mitra menjual kerajinan, di antaranya berupa aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, kaos khas Lombok hingga batik Sasambo motif unik NTB.

"Kami harapkan ke depannya ini memiliki multiplier effect yang lebih tinggi bagi nasional, sehingga wisatawan yang kembali datang ke Lombok, bisa mencari kembali produk yang mereka nikmati saat ini," ujar Fadjar.

Salah satu pelaku UMKM mitra binaan Pertamina, yakni Kusman Jayadi mengaku senang menjadi bagian dari UMKM yang ada saat ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023.

Selain menambah relasi, ia juga mendapatkan peningkatan pendapatan.

"Produk saya Seagana Batik Sasambo. Adanya event MotoGP Pertamina ini jadi banyak tamu yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri, banyak yang pesan untuk merchandise dan kami senang ini jadi ajang promosi bagi produk kami agar kami bisa lebih terkenal lagi di mancanegara," ujar Kusman.
Baca juga: Pertamina hadirkan 50 UMKM di ajang MotoGP Mandalika 2023
Baca juga: Pertamina boyong 50 UMKM di ajang MotoGP Mandalika 2023

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023