merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam kondisi ekonomi saat ini dan kami menjamin seluruh harga komoditas pangan yang dijual lebih murah
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin memastikan bahwa harga bahan pokok yang dijual di Gerakan Pangan Murah (GPM) Kota Probolinggo, Jawa Timur, lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional menggelar GPM dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Ke-43 di Kota Probolinggo, Senin.

"Kegiatan GPM dilaksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok," kata Wali Kota Probolinggo yang biasa dipanggil Habib Hadi saat membuka kegiatan tersebut di depan kantor wali kota setempat.

Ia mengatakan bahwa kegiatan pasar murah yang dilaksanakan itu merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga harga pangan di pasaran sehingga diharapkan bermanfaat.

"Hal itu merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam kondisi ekonomi saat ini dan kami menjamin seluruh harga komoditas pangan yang dijual lebih murah daripada di pasaran," tuturnya.

Baca juga: Probolinggo gelar penguatan "branding" produk ekonomi kreatif

Baca juga: Gerakan Pasar Murah di Kota Probolinggo untuk stabilkan harga pangan


Harga beras medium Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog dijual dengan harga Rp51.000 untuk kemasan 5 kilogram, beras premium Rp68.000 dengan kemasan 5 kilogram, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng merk MinyaKita Rp13.500/liter.

Kemudian minyak goreng kemasan 1,8 liter dengan harga Rp28.000, telur Rp22.500/kg, bawang merah Rp14.000/kg, bawang putih Rp29.000/kg, cabai merah Rp6000 per 250 ons, dan cabe rawit Rp8.000 kemasan 250 ons.

Khusus untuk komoditas beras, masing-masing pembeli dibatasi maksimal 2 kemasan, sehingga masyarakat paling banyak membeli 10 kilogram agar semua warga bisa mendapatkan secara merata.

Ia menjelaskan bahwa hadirnya GPM itu untuk menstabilkan harga komoditas bahan pokok yang mulai merangkak naik di Kota Probolinggo dan tujuannya dalam rangka memberikan keseimbangan harga-harga komoditas yang kebetulan semakin tinggi.

Sementara Kepala Bulog Sub Divre Probolinggo Moch. Ramadan meyakinkan bahwa cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan di Kota Probolinggo.

"Kalau stok beras Bulog sampai bulan Desember aman, nanti kalau kekurangan kami tambah lagi dari stok yang ada di Surabaya Utara, tersimpan sekitar 4.000 ton," ujarnya.

Baca juga: Festival Rujak Uleg mengembangkan kuliner tradisional Kota Probolinggo

Baca juga: Tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan selesai Oktober 2024

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023