London (ANTARA News) - Organisasi Sepakbola Internasional (FIFA) akan membuka penyelidikan mengenai kondisi yang terjadi sehingga kapten Perancis Zinedine Zidane menanduk dada pemain tengah Italia Marco Materazzi selama final Piala Dunia 2006 di Berlin, Senin. Zidane yang berencana mengakhiri karirnya usai Piala Dunia 2006, terlihat menanduk dada Materazzi pada pertandingan babak kedua perpanjangan waktu, setelah sebelumnya terjadi saling lontar perkataan. Sampai saat ini, masih menjadi misteri apa sebenarnya kata-kata yang diucapkan oleh keduanya dan Materazzi membantah tuduhan bahwa ia menyebut Zidane dengan perkataan "teroris busuk". "FIFA akan membuka penyelidikan tindakan Zidane agar bisa lebih jelas apa sebenarnya yang terjadi," demikian pernyataan FIFA. Italia akhirnya memenangi pertandingan final itu melalui adu penalti 5-3 setelah sampai babak perpanjangan, skor tetap imbang 1-1. Wasit Horacio Elizondo sebenarnya tidak melihat insiden tersebut dan mengeluarkan kartu merah untuk Zidane setelah berkonsultasi dengan petugas setempat. Timbul kontroversi lebih jauh bahwa petugas tersebut telah menggunakan tayangan ulang di televisi sebelum memberi tahu wasit Elizondo. FIFA mendukung versi petugas keempat tersebut yang menegaskan bahwa ia benar-benar melihat secara langsung insiden tersebut. Sampai saat ini, teknologi rekaman video tidak digunakan sebagai dasar bagi wasit untuk mengambil keputusan. "Insiden tersebut diawasi secara langsung, tanpa menggunakan monitor oleh petugas keempat Luis Medina Cantalejo dari Spanyol dan dari posisinya berada di lapangan. Ia memberi tahu wasit dan asisten wasit melalui sistem komunikasi," kata pernyataan FIFA tersebut. Namun demikian, Zidane tetap dinobatkan sebagai pemain terbaik dan menerima penghargaan Bola Emas dari FIFA yang berdasarkan pilihan para wartawan. FIFA tidak bisa memastikan berapa suara yang diberikan sebelum Zidane, pemain berusia 34 tahun itu mendapat kartu merah, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006