Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto memastikan lembaganya tetap netral setelah nantinya dia resmi mengundurkan diri untuk bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar.

Andi Widjajanto mengumumkan pengunduran dirinya kepada pejabat dan pegawai Lemhannas dalam Pengarahan Gubernur Lemhannas RI di Jakarta, Senin.

Dalam pengarahan itu, dia menjelaskan satu-satunya alasan dirinya mengundurkan diri sebagai Gubernur Lemhannas untuk menjaga marwah Lembaga Ketahanan Nasional RI sekaligus memastikan tidak ada pegawai termasuk pimpinan di dalamnya yang terlibat politik praktis.

“Jadi hari ini, saya memberi tugas kepada Wakil Gubernur dan Sekretaris Utama untuk memastikan netralitas itu, memastikan tidak ada satu pun TNI dan Polri aktif serta ASN di Lemhannas yang berpolitik praktis,” kata Andi Widjajanto.

Dalam sesi pengarahan tersebut, pejabat Lemhannas yang hadir, di antaranya Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksamana Madya (Laksdya) TNI Maman Firmansyah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. R. Z. Panca Putra S, kemudian ada juga para deputi, tenaga ahli pengajar, tenaga profesional, serta pejabat struktural dan fungsional Lemhannas RI.

Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan dirinya resmi mundur setelah TPN Ganjar resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) seiring dengan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.

Dalam prosesnya, dia mengaku menyiapkan transisi kepemimpinan di Lemhannas, meskipun pengganti dirinya tetap ditentukan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Transisi itu adalah pada saat Tim Pemenangan Nasional didaftarkan ke KPU, saya mengundurkan diri sebagai Gubernur Lemhannas. Prosesnya akan diserahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara,” kata dia.

Informasi masuknya Andi Widjajanto bergabung dalam TPN Ganjar bergulir setidaknya sejak dua minggu lalu saat dia menghadiri rapat TPN di Gedung High End, Jakarta. Namun saat itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut kehadiran Andi sebatas sebagai narasumber.

Keterlibatan Andi di TPN Ganjar diumumkan secara resmi oleh Ketua TPN Ganjar Arsjad Rasjid pada minggu lalu (11/10). Arsjad mengumumkan Andi masuk dalam struktur kepengurusan TPN sebagai Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional Ganjar.

Andi, yang hadir saat Arsjad mengumumkan dirinya masuk struktur TPN, menjelaskan di TPN dia bertugas menghimpun, mengolah, dan menganalisis data menggunakan teknologi kecerdasan buatan, machine learning, big data, yang hasilnya menjadi bahan pertimbangan kebijakan TPN Ganjar.

Ganjar Pranowo, yang merupakan kader PDI Perjuangan, saat ini merupakan bakal calon presiden yang didukung oleh partainya, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: Istana tunggu surat resmi mundurnya Gubernur Lemhannas

Baca juga: Andi Widjajanto mundur sebagai Gubernur Lemhannas usai bergabung TPNGP

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023