Proyeksi kita untuk pertumbuhan Triwulan II, kalau tidak ada kenaikan harga BBM 6,1 persen, kalau ada 5,9 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2013 sebesar 5,9--6,1 persen, tergantung dari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Proyeksi kita untuk pertumbuhan Triwulan II, kalau tidak ada kenaikan harga BBM 6,1 persen, kalau ada 5,9 persen," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di ruang pers BI, Jakarta, Jumat.

Terkait dengan optimisme BI yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada akhir 2013, Perry menuturkan bahwa hal tersebut disebabkan akan ada dorongan pertumbuhan dari aktivitas Lebaran dan jelang Pemilu 2014.

"Ingat triwulan II dan IV kan ada kegiatan persiapan pemilu, ada Lebaran juga. Atas dasar perkiraan yang dahulu sudah disampaikan, tambahan pertumbuhan ekonomi dari aktivitas pemilu sebesar 0,13 persen," ujar Perry.

Pada akhir tahun, ekspansi fiskal oleh Pemerintah juga biasanya akan meningkat, tuturnya.

Prediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen itu, lanjut Perry, juga belum memperhitungkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Jika memasukkan asumsi kenaikan harga BBM bersubsidi, pertumbuhan ekonominya sedikit lebih rendah.

"Kalau ada kenaikan harga BBM, seperti perkiraan yang sudah disampaikan oleh Pak Gubernur di DPR itu kan sebesar 6,2 persen. Selisih 0,1 persen dari prediksi tanpa kenaikan harga BBM," kata Perry.

BI memang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2013 akan lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya, begitu juga pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013.

Perekonomian Indonesia pada Triwulan I 2013 tumbuh 6,02 persen, melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,11 persen, atau lebih rendah daripada perkiraan Bank Indonesia sebesar 6,2 persen.

Perlambatan produk domestik bruto (PDB) ini, menurut dia, diakibatkan oleh permintaan domestik yang menurun di tengah pemulihan ekspor yang masih terbatas.

Konsumsi rumah tangga juga tumbuh melambat sejalan dengan menurunnya daya beli akibat inflasi bahan makanan dan meningkatnya ekspektasi inflasi terkait dengan ketidakpastian kebijakan subsidi BBM.
(C005/D007)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013