Dengan dukungan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat, Kota Bandarlampung dapat lebih maju di semua bidang."
Bandarlampung (ANTARA News) - Bandarlampung Expo 2013 yang digelar di lapangan sepak bola Waydadi Kecamatan Sukarame di Bandarlampung, 25 Mei-1 Juni, dipadati pengunjung menjelang penutupan.

Diperkirakan ribuan orang mendatangi Bandarlampung Expo, seperti pada hari Jumat (31/5) malam, terlihat berdesakan, terutama untuk menikmati berbagai jenis hiburan dan permainan yang disediakan maupun untuk membeli sejumlah barang yang dijual di dalam arena pameran itu.

Pengunjung, khususnya anak-anak dan remaja disertai orang tua mereka, harus antre menikmati komedi putar bertarif Rp5.000 per orang.

Begitu pula, wahana rumah hantu, terlihat dipadati pengunjung, terutama para remaja.

Sejumlah stan pakaian, aksesoris, dan makanan ringan juga dipadati pengunjung.

Beberapa pedagang di stan itu mengaku pengunjung relatif cukup banyak dan umumnya membeli barang dagangan yang mereka jual.

"Lumayan Pak, dagangan laku," kata Iwan, pedagang pakaian di ajang pameran tahunan itu.

Namun, stan pemerintah daerah dan dinas atau satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandarlampung yang menampikan hasil kerja dan keunggulan masing-masing, justru cenderung kurang diminati pengunjung.

Tampak hanya pengunjung tertentu yang masuk ke stan-stan tersebut, apalagi di tengah arena di lapangan, dihadirkan hiburan musik yang juga diminati pengunjung yang umumnya para remaja datang berpasang-pasangan.

Bandarlampung Expo 2013 ini bertujuan memperkenalkan budaya dan kesenian Bandarlampung sebagai Kota Tapis Berseri agar dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara, digelar selama sepekan, 25 Mei s.d. 1 Juni 2013, sekaligus sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-331 Kota Bandarlampung pada tahun ini.

"Kesenian dan pariwisata Bandarlampung harus bisa dikenal sampai ke luar kota, bahkan ke mancanegara," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN saat membuka Bandarlampung Expo 2013, Sabtu (25/5) malam.

Dia menegaskan bahwa Kota Tapis Berseri saat ini semakin maju dengan peningkatakan pendapatan asli daerah (PAD) yang mencapai 444 persen selama tiga tahun terakhir, dari sebelumnya hanya Rp87 miliar, tahun ini telah mencapai Rp336 miliar.

"Dengan dukungan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat, Kota Bandarlampung dapat lebih maju di semua bidang," kata Wali Kota pula.

Semua lapisan masyarakat, ujar dia, harus dapat membantu memajukan pembangunan daerah agar tercipta kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

Menurut dia, Kota Bandarlampung telah menjadi contoh nasional, antara lain, dengan semakin banyak utusan DPRD kota dan kabupaten di Indonesia yang datang melakukan studi banding untuk mengetahui upaya kota ini meningkatkan PAD.

"Kesehatan gratis dan pembangunan pendidikan di Bandarlampung juga telah menjadi contoh nasional, terutama untuk pendidikan yang tahun ini kuota siswa dari keluarga tidak mampu dapat disekolahkan sudah mencapai 50 persen," katanya lagi.

Wajib Belajar 12 Tahun, menurut Herman, telah ditingkatkan sehingga masyarakat kurang mampu dapat menerima pendidikan agar dapat mencapai kondisi perekonomian yang lebih baik, serta pelajaran akhlak telah diwajibkan di setiap sekolah.

Program transportasi massal bus rapid transit (BRT) atau Bus Trans-Bandarlampung, menurut dia, juga sudah menjadi contoh nasional yang tidak disubsidi oleh anggaran daerah, dan akhir bulan Juni 2013 pembangunan jalan akan selesai.

Ketua Pelaksana Bandarlampung Expo 2013 M. Harun mengatakan bahwa pelaksanaan tahun ini berbeda tanpa pawai budaya yang diganti karnaval gema budaya melibatkan kecamatan dan siswa sekolah.

"Kegiatan ini dapat menarik minat investor dalam menanamkan modal dalam pembangunan di Bandarlampung," katanya lagi.

Kegiatan itu juga untuk memberikan motivasi bagi warga dalam pembangunan dan pengembangan kesenian, ujar Harun. (B014/D007)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013