Jadi ini langkah awal untuk berbagai kerja sama ke depan karena banyak peneliti BRIN di bidang teknologi pangan dan pertanian sebenarnya datang dari Kementan.
Jakarta (ANTARA) -
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) menandatangani nota kesepahaman dalam pemenuhan varietas bibit unggul guna memperkuat sinergi dan dukungan terhadap pembangunan pertanian jangka panjang.
 
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan penandatanganan nota kesepahaman tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar Indonesia memiliki sistem ketahanan dan kedaulatan pangan yang kuat dan berjangka panjang.
 
“Sebagaimana yang saya sampaikan sejak dulu, BRIN dibentuk untuk melayani Kementan dalam konteks pertanian dan pangan, karena kami berada di bagian hulu sedangkan Kementan berada di bagian produksi,” kata Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa.
 
Adapun varietas bibit unggul yang dimaksud tidak hanya terbatas pada benih tanaman hortikultura, tanaman pangan, atau perkebunan saja, namun juga bibit unggul untuk peternakan, termasuk pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk ternak, teknologi pakan ternak, hingga budidaya ternak di kemudian hari.

Baca juga: Peneliti: Radiasi nuklir dapat percepat masa panen

Baca juga: BRIN: Pembasahan lahan bergantian tingkatkan produksi petani 10 persen
 
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Menteri Pertanian (Plt. Mentan) Arief Prasetyo Adi menjelaskan lebih lanjut terkait cakupan dari nota kesepahaman antara BRIN dan Kementan tersebut.
 
Beberapa di antaranya meliputi koordinasi dan sinkronisasi program riset dan inovasi di bidang pertanian, penelitian pengembangan pengkajian penerapan serta standarisasi di bidang pertanian hingga pendayagunaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
 
“Jadi ini langkah awal untuk berbagai kerja sama ke depan karena banyak peneliti BRIN di bidang teknologi pangan dan pertanian sebenarnya datang dari Kementan, termasuk litbang," kata Arief Prasetyo.
 
Dia berharap penandatanganan nota kesepahaman tersebut betul-betul menyelesaikan permasalahan menahun di sektor pertanian karena melibatkan sinergi dan kolaborasi dari tenaga-tenaga ahli di bidang terkait.*

Baca juga: BRIN: Aplikasi teknologi tarik minat generasi muda kerja di pertanian

Baca juga: Urgensi tanah sehat untuk meningkatkan produktivitas

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023