Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap JAPFA Chess Festival 2023 bisa melahirkan pecatur andal Indonesia yang mampu berbicara di level internasional.

“Diharapkan dengan pelaksanaan JAPFA Chess Festval ke-13 ini, catur Indonesia akan berprestasi di level internasional,” kata Asisten Deputi 4 Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora M Azis Ariyanto saat membuka JAPFA Chess Festval ke-13  di Jakarta, Rabu.

Menurut dia,  festival catur tersebut merupakan ajang prestisius yang menarik para pecatur muda berbakat dari seluruh tanah air untuk bersaing dan meningkatkan kemampuan bermain catur.

Dia mengatakan, meskipun prestasi catur Indonesia pada Asian Games lalu belum memberikan yang terbaik bagi tanah air, dia tetap optimistis bahwa dengan adanya ajang seperti JAPFA Chess Festival 2023, perkembangan olahraga catur di Indonesia akan lebih baik ke depannya.

“Saya yakin dengan usaha keras dari PB Percasi untuk memajukan catur di level internasional insya Allah akan kita penuhi, walaupun kemarin di Asian Games belum berhasil, tetapi ini adalah tantangan bagi semuanya,” katanya 

Ia juga menyebut bahwa catur merupakan cabang olahraga yang sangat dikenal di berbagai lapisan masyarakat. Cabang olahraga ini juga dimainkan oleh orang-orang pintar karena mereka melakukan aktivitas dengan otak yang cemerlang.

“Kami mewakili pemerintah menitipkan pesan semoga pelaksanaan kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Kami yakin prestasi catur dapat meningkat baik di level nasional maupun internasional,” kata Ariyanto.

 

Suasana pembukaan JAPFA Chess Festval ke-13 ini di Jakarta, Rabu (18/10/2023). ANTARA/Harianto
 


Sebanyak 472 pecatur dari 25 provinsi bersaing memperebutkan juara dalam JAPFA Chess Festival ke-13 yang digelar PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bekerja sama dengan PB Percasi pada 18-22 Oktober 2023 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat.

Sekretaris Jenderal PB Percasi Hendry Hendratno yang juga sebagai Ketua Panitia JAPFA Chess Festival menyampaikan bahwa dalam kejuaraan tersebut terdapat 12 kategori yang berbeda, yang dibagi berdasarkan kelompok usia.

Lomba tersebut juga diramaikan oleh pecatur Internasional, diantaranya grand master wanita (WGM) dari Vietnam dan Filipina yang turut berlaga melawan WGM Indonesia pada kategori Dwitarung Internasional.

Kategori Dwitarung Internasional menghadirkan WGM Dewi AA. Citra (Indonesia) melawan WGM Nguyen Thi Mai Hung (Vietnam) untuk kategori dwitarung catur standar, serta WGM Janelle Mae Frayna (Filipina) vs Theodora Walukow (Indonesia) untuk kategori catur kilat secara daring.

Selain itu, terdapat kategori open bagi para pemain profesional, kategori karyawan perusahaan, hingga kelompok umur di bawah 10 tahun, di bawah 14 tahun, dan di bawah 18 tahun, baik untuk putra maupun putri.

Wakil Ketua Umum PB Percasi Ichsan Soelistio mengapresiasi JAPFA yang terus mensponsori pertandingan-pertandingan catur di Indonesia.

“Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan terus. Kami mengharapkan ini bisa menjadi ajang latihan buat para pecatur kita sehingga bisa banyak grand master yang muncul dari Indonesia,” kata Ichsan.

Dalam festival tersebut JAPFA bersama Universitas Gunadarma meluncurkan robot catur yang dapat berfungsi sebagai mentor bahkan lawan tanding, sehingga diharapkan dapat semakin menarik minat generasi muda untuk menggeluti olahraga tersebut.


Baca juga: Sebanyak 472 pecatur bersaing raih juara JAPFA Ches Festival 2023
Baca juga: JAPFA luncurkan teknologi robot catur di JAPFA Chess Festival ke-13
Baca juga: Juara Festival Catur Pelajar Nasional akan dikirim ke kejuaraan ASEAN
Baca juga: PB Percasi buka pendaftaran Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023