Indonesia akan tetap menjadikan agenda transisi energi sebagai prioritas di tengah tantangan implementasi transisi energi yang semakin kompleks dalam situasi global
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan transisi energi menjadi agenda prioritas Republik Indonesia (RI), meski di tengah tantangan implementasi transisi energi saat ini.

“Indonesia akan tetap menjadikan agenda transisi energi sebagai prioritas di tengah tantangan implementasi transisi energi yang semakin kompleks dalam situasi global,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam komitmen itu, Menkeu membahas tantangan implementasi public-private investment dalam mewujudkan transisi energi saat pertemuannya dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di hari terakhir event World Bank-IMF Annual Meeting 2023 di Maroko, Sabtu (14/10).

“Terakhir kali bertemu, kami bicara mengenai kapasitas pendanaan IFC untuk Indonesia. Menyambung pertemuan sebelumnya, kali ini kami banyak bicara soal tantangan impelementasi public-private investment khususnya untuk mewujudkan transisi energi/ETM Indonesia,” ujar Sri Mulyani.

IFC merupakan institusi keuangan internasional sebagai bagian dari World Bank Group yang menawarkan investasi, advisory, dan layanan manajemen aset untuk mendorong pembangunan oleh sektor swasta, khususnya di negara berkembang.

Dengan peran IFC tersebut, Bendahara Negara berharap IFC sebagai mitra RI dapat memberi saran dan masukan dalam mendesain skema investasi pemerintah-swasta yang memberi nilai positif tapi tetap prudent.

“Sebagai mitra, saya berharap IFC dapat membantu memberikan advice dengan mengeksplor lebih jauh mengenai desain public-private investment yang dapat memberikan nilai positif bagi sektor swasta, namun juga tetap prudent dari sisi publik,” jelas Menkeu.

Diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menghadiri International Monetary Fund (IMF) - World Bank Annual Meetings 2023 yang diselenggarakan di Marrakesh, Maroko.

Dalam kesempatan itu, Menkeu menekankan tiga isu penting, yakni tentang isu kemiskinan, kesejahteraan, dan perubahan iklim.

Baca juga: Menkeu ajak JBIC tingkatkan peran dalam mekanisme transisi energi
Baca juga: Menteri PPN sebut transisi energi ciptakan peluang ekonomi lebih baik
Baca juga: Menkeu: RI butuh 5,7 miliar dolar AS per tahun danai transisi energi

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023