Jakarta (ANTARA) - Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengajukan renovasi bangunan kantor Dishub dan suku-suku dinasnya di daerah Jakarta sehingga lebih representatif sebagai kantor pemerintah.

“Dishub DKI menjadi perhatian seluruh masyarakat baik di persoalan kemacetan, transportasi, tapi kalau kita lihat kantor Dishub, menyedihkan,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Taufik Azhar dalam rapat kerja bersama Dishub DKI di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Gedung kantor Dinas Perhubungan DKI di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta Pusat, kata dia, perlu perbaikan di beberapa bagiannya. Ia juga menyoroti area parkir di kantor tersebut yang tidak mencukupi, sehingga banyak mobil yang terpaksa harus parkir di luar area kantor.

Selain kantor Dishub DKI, Azhar juga menyoroti kondisi kantor Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu yang juga membutuhkan perhatian.

Azhar mengatakan, masalah birokrasi dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta adalah salah satu faktor yang membuat upaya renovasi bangunan kantor Dishub tertunda.

Oleh karena itu, masalah tersebut juga harus menjadi perhatian Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati supaya dapat dibantu koordinasi dengan pihak terkait, katanya.

“Tolong dibantu, dibahas dengan penjabat gubernur, apakah mungkin pembangunannya dilakukan selain melalui Dinas Cipta Karya,” kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi B Hasan Basri Umar menyoroti bangunan kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara yang sampai saat ini masih menempati gedung yang dipinjamkan dinas ketenagakerjaan.

Ia mendesak Dishub DKI untuk segera mengajukan pembangunan gedung baru bagi suku dinas tersebut sehingga tidak perlu mengontrak di tempat lain.

Anggota Komisi B lainnya, Nur Afni Sajim, juga mengatakan bahwa kondisi area parkir di kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara kurang layak, karena area tersebut jadi amat berdebu apabila cuaca berangin dan becek apabila cuaca hujan.

“Lapangannya berdebu, permukaannya masih tanah merah. Ini harus dipikirkan, setidaknya harusnya dibeton,” kata dia.

Baca juga: Mata kucing di jalur sepeda DKI untuk gantikan "stick cone" rusak

Baca juga: DKI cabut "stick cone" pembatas jalur sepeda demi keselamatan

Baca juga: Pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai selama tiga tahun


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023