Hingga saat ini, tujuh sumur telah ditajak
Jakarta (ANTARA) - PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL) berkomitmen melakukan eksplorasi migas secara agresif untuk mendukung target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas di 2030 yang dicanangkan SKK Migas.

"Sebagai KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) yang dipercaya untuk melanjutkan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Jabung selama periode tahun 2023-2043, PCJL terus menggenjot berbagai program eksplorasi dan pengembangan demi meningkatkan produksi di WK Jabung," kata Field Manager PCJL Rudy Hermawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Rudy menyampaikan dalam upaya tersebut, PCJL berencana untuk mengebor dua sumur eksplorasi, NEB SUN-1 dan NEB BASE-3, sebagai bagian dari pemenuhan komitmen kerja pasti di WK Jabung tahu 2023. PCJL juga mencanangkan 11 program pengeboran pengembangan di enam lapangan yang berada di WK Jabung pada 2023.

"Hingga saat ini, tujuh sumur telah ditajak, yakni WB-D16, NEB-101, SB-D21, NEB-93, Panen-D15, NEB-83 dan Gemah-75,” kata Rudy

Menurut Rudy, tajak sumur SB-D21 pada 22 Januari 2023 mendapatkan apresiasi dari SKK Migas sebagai tajak sumur tercepat di 2023.

PCJL mencatat secara keseluruhan, program pengeboran di 2023 ini diharapkan dapat menambah produksi minyak dan kondensat sebesar 1.122 BOPD serta 24 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas. Sebelumnya pada 2022, PCJL juga sukses mencapai target program pengeboran di 14 sumur.

Selain itu, menurut dia, PCJL tengah mempersiapkan Survei Seismik 3D & 2D 2023 untuk WK Jabung yang akan dimulai pada kuartal-IV 2023 dan berlangsung selama 15 bulan.

"Sosialisasi kegiatan Survei Seismik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah dimulai pada 4 September 2023,” ujar Rudy di Betara Gas Plant (BGP), Jambi, Rabu (18/10/2023).

Sementara, Exploration Manager PCJL Hendra Niko menyampaikan di 2023 ini, PCJL akan fokus dalam menemukan cadangan sumber daya migas baru di WK Jabung. Menurutnya, dengan target Indonesia menuju transisi energi, maka keberadaan WK Jabung yang dikelola oleh PCJL menjadi selaras dengan target tersebut.

"Di WK Jabung, 65 persen produksinya adalah gas, hal ini terkait dengan pengendapan masa lalu materi pembuatan hidrokarbon yang kebanyakan gas," tuturnya.

Diketahui, PCJL telah mengoperasikan WK Jabung seluas 1.643 kilometer persegi di Provinsi Jambi sejak 2002, setelah mengakuisisi WK tersebut dari operator sebelumnya, yaitu Devon Energy. Sejak 2006, PCJL telah membukukan produksi harian rata-rata yang stabil di atas 50.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Pada 2022, PCJL mencatatkan realisasi lifting harian rata-rata sebesar 15.618 BOPD minyak dan kondensat serta 173 MMSCFD gas.

Dua fasilitas utama pengolahan migas yang berlokasi di WK Jabung, yaitu Betara Gas Plant (BGP) di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan North Geragai Fractionation (NGF) di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada 27 Februari 2023, PCJL juga telah resmi memulai masa perpanjangan kontrak sebagai operator WK Jabung untuk periode 2023-2043.


Baca juga: PCJL manfaatkan gas suar jadi LNG dinilai ciptakan nilai tambah
Baca juga: CNPC siap tingkatkan kerja sama bidang energi di Indonesia

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023