Pertumbuhan dana kelolaan cukup positif di tengah-tengah fluktuasi pasar keuangan global dan domestik
Jakarta (ANTARA) -
PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) mencatat pertumbuhan dana kelolaan secara year to date hingga akhir September 2023 sebesar 14,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
 
"Pertumbuhan dana kelolaan cukup positif di tengah-tengah fluktuasi pasar keuangan global dan domestik. Reksa dana terbuka merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan asset under management (AUM) Bahana TCW," kata Direktur Bahana TCW Danica Adhitama dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
 
Danica mengatakan kinerja yang positif tersebut terutama dicatat oleh reksa dana indeks dengan pertumbuhan AUM sebesar 38,86 persen, dengan total dana kelolaan mencapai Rp2,26 triliun.
 
Ia menuturkan hingga akhir tahun 2023 pihaknya akan terus berupaya mengembangkan dan memperkuat reksa dana yang sudah ada untuk menjaga momentum pertumbuhan yang positif ini,’’ ujar Danica.
 
"Untuk produk reksa dana baru sudah masuk dalam pipeline kami tahun depan yang hingga saat ini masih terus kami matangkan dan selanjutnya akan membutuhkan persetujuan dari otoritas," ujar Danica.
 
Anak usaha IFG itu memiliki tiga jenis reksa dana indeks yakni reksa dana Asian Bond Fund Indonesia Bond Index (ABF IBI Fund), reksa dana Bahana ETF Bisnis 27, dan Reksa Dana Indeks Bahana Index IDX30 (BIDX30).
 
Reksa dana ABF IBI Fund memanfaatkan pertumbuhan pasar obligasi negara yang sangat positif di sepanjang tahun 2023. Saat ini ABF IBI Fund terdiri atas obligasi yang tersebar di seluruh tenor sesuai komposisi indeks.
 
Untuk reksa dana Bahana ETF Bisnis 27, pengelolaan dana investasi akan disesuaikan dengan indeks Bisnis-27, yang terdiri dari 27 saham pilihan dilihat dari kinerja perusahaan, likuiditas transaksi, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
 
Sedangkan Reksa Dana Indeks Bahana Index IDX30 (BIDX30) fokus pada saham-saham berkapitalisasi besar dan 30 saham yang mewakili lebih dari 50 persen kapitalisasi pasar indeks harga saham gabungan (IHSG). Pilihan atas 30 saham tersebut mempertimbangkan kinerja perusahaan, likuiditas dan tata kelola perusahaan.
 
"Kami sangat berharap pertumbuhan yang positif ini masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini meski pasar keuangan domestik menghadapi berbagai tekanan dari global," tuturnya.
 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023