Tuban (ANTARA News) - Sebanyak empat wanita asal Filipina yang diduga telah bertindak selaku pekerja seks komersial (PSK) secara liar, ditangkap pihak Imigrasi Ngurah Rai Bali dalam suatu penyergapan. Para wanita yang hadir di Bali dengan menggunakan visa turis itu, disergap dan ditangkap di ruang praktiknya di Balinese Spa Jalan Setiabudi Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai M Zaelani, di Tuban-Kuta, Rabu mengungkapkan, keempat wanita asal Filipina yang berpraktik PSK secara liar di Kuta itu, masing-masing Jack Queline Baguyu Morales (24), Meelin Cananan Edora (25), Lowiza May Lavid (19) dan Fatimah R Letino (21). Ia menyebutkan, penangkapan terhadap para wanita yang diduga kuat telah menjual tubuh untuk para lelaki hidung belang itu, berawal dari gadis Morales yang ketahuan mencari nafkah di Kuta tanpa melengkapi diri dengan visa kerja. "Dia datang ke Bali dengan menggunakan visa turis, namun pada praktiknya dia bekerja di sebuah spa di Kuta," ucapnya. Dari hasil pengusutan terhadap Morales, terungkap bahwa tiga teman wanita senegaranya juga sedang bekerja di Balinese Spa, dengan hanya bermodalkan visa yang sama. Atas informasi itu, beberapa petugas Imigrasi kemudian menyamar sebagai orang yang ingin "mandi uap" di tempat tersebut, ternyata menemukan tiga wanita yang asal Filipina tersebut. Kepada si "tamu", para wanita belia itupun mengaku siap "mandi madu" di samping mandi uap, dengan tarif Rp1,5 juta sekali "show". Mendapat gambaran yang cukup jelas dengan kehadiran mereka sebagai PSK liar, kata Zaelani, pihaknya langsung meringkus dan menggiring mereka ke kantor Imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, pemilik spa Eddy P, kini juga tengah dimintai keterangan terkait perbuatannya yang telah menampung orang asing sebagai pekerja dengan dokumen yang tidak lengkap.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006