Jakarta (ANTARA) - Bagi orang tua yang ingin anak-anak mereka menyukai hidangan ikan, maka bisa memperkenalkan salah satu pangan bergizi itu sejak mereka dalam kandungan, demikian rekomendasi Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.

"Ingin menanamkan kebiasaan dari penelitian terkini, cita rasa perlu dibangun sejak kehamilan. Janin yang terbentuk sejak usia kehamilan dua atau tiga bulan, mulai dari itu dia sudah bisa menangkap bahwa dari plasenta cita rasa makanan tadi sudah mulai terekam," kata Hardinsyah di Jakarta, Kamis.

Selanjutnya, pada masa menyusui, ibu sebaiknya juga rutin mengonsumsi ikan. Hardinsyah merekomendasikan konsumsi ikan minimal 100 gram satu hari atau empat kali minimal satu minggu demi mendapatkan manfaat seperti perbaikan gizi, mencegah penyakit termasuk penyakit jantung koroner (PJK) dan demi kecerdasan anak.

"Ibu ketika menyusui itu cita rasa ikan masuk ke dalam air susu ibu (ASI), ibu makan ikan maka si anak merespon pernah merasakan cita rasa," tutur Hardinsyah.

Baca juga: Makan 100 gram ikan per hari bisa cegah penyakit jantung

Lalu, setelah usia enam bulan atau masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), anak dikenalkan hidangan ikan dalam tekstur cair semisal bentuk sup dan setelah usianya 8 bulan mulai dikenalkan ikan dalam tekstur lembut.

Ikan, sambung Hardinsyah, secara umum bisa diterima mulai dari anak-anak sampai orang tua. Ikan memiliki tekstur lembut dan dapat diolah menjadi apa saja mulai dari yang bersifat cair, bahkan sampai digoreng yang teksturnya lebih renyah.

Dalam acara yang sama, Marketing Manager Easy Meals Kraft Heinz Indonesia Diana Riaya Kusumaningrum menambahkan, para orangtua bisa membuat kreasi hidangan ikan semisal bakso ikan, nugget atau lainnya yang disukai anak.

"Pintar-pintarnya kita mengkreasikan, jadi, misal sarden dibikin menu-menu yang dia suka kayak dibikin bola-bola bakso ikan, spageti yang kira-kira anak-anak lagi senang makan itu, atau nugget. Jadi, bentuknya itu enggak bentuk ikan," kata dia.

Jenis ikan yang diperkenalkan pada anak pun sebaiknya beragam dan tak selalu harus ikan mahal, seperti ikan lele dan kembung yang bisa menjadi alternatif.

Baca juga: KKP: Mengonsumsi ikan dapat mendukung generasi kuat dan cerdas

Baca juga: BKKBN turut galakkan kampanye gemar makan ikan untuk tangani stunting

Baca juga: IDAI: Gerakan makan telur dan ikan tiap hari efektif turunkan stunting

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023