Besok pagi (Jumat 20/10) kegiatan trauma healing kami pusatkan di SMPN 4 Mataram. Insya Allah, Pak Wali Kota Mataram akan hadir memberikan arahan kepada siswa di sekitarnya
Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan melaksanakan kegiatan trauma healing atau pemulihan trauma bagi pelajar yang berada di wilayah konflik antar-kampung yakni di Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara.

"Besok pagi (Jumat 20/10) kegiatan trauma healing kami pusatkan di SMPN 4 Mataram. Insya Allah, Pak Wali Kota Mataram akan hadir memberikan arahan kepada siswa di sekitarnya," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Kamis.

Kegiatan trauma healing itu diberikan untuk memulihkan gangguan psikologis anak-anak akibat kejadian konflik antar-kampung yakni di Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, pada awal Oktober 2023.

Akibatnya sekitar 1.900 siswa terdiri atas siswa SD 1.000-an anak dan SMP 900-an siswa waktu itu harus belajar dalam jaringan (daring). Tapi Senin (16/10) sudah kembali belajar normal secara tatap muka setelah ada jaminan keamanan dari Kapolresta Mataram.

"Untuk itulah, guna menghilangkan trauma anak-anak terhadap konflik tersebut, kami laksanakan kegiatan trauma healing, diikuti perwakilan siswa SD dan semua siswa SMPN di wilayah itu," katanya.

Baca juga: Penyidik periksa eks anggota DPRD di kasus panah Karang Taliwang

Dalam kegiatan itu, lanjutnya, selain akan dibuat pernyataan siswa dari perwakilan lima lingkungan, juga akan dilaksanakan berbagai permainan-permainan.

Harapannya, permainan tersebut dapat mengembalikan keceriaan anak-anak dan anak-anak dari dua wilayah konflik bisa membaur serta menyadari bahwa semua siswa bersaudara.

"Dengan demikian anak-anak bisa melupakan konflik yang terjadi di wilayah mereka," katanya.

Di sisi lain, Yusuf mengimbau kepada masyarakat di dua kampung yang bentrok agar tetap tenang sehingga anak-anak mereka juga bisa nyaman menuntut ilmu.

"Jangan sampai korbankan anak-anak untuk kepentingan kita sebagai orang tua. Tetapi mari kita pikirkan kepentingan dan masa depan anak dan kami tidak ingin anak-anak menjadi korban akibat masalah ini," katanya.

Baca juga: Polresta Mataram tetapkan 21 tersangka aksi panah di Karang Taliwang
Baca juga: Tiga polisi terkena panah saat amankan bentrokan warga Karang Taliwang


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023