Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mendapat bantuan 8.000 bibit pohon pelindung dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai dukungan program penghijauan.

"Ribuan bantuan bibit pohon pelindung siap tanam yang kita terima itu antara lain jenis Kenari, Angsana, dan beberapa jenis lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan bantuan 8.000 bibit pohon pelindung itu akan disisip dan ditanam di pinggir jalan sebagai bagian peremajaan pohon pelindung sebelumnya.

Hanya saja, pihaknya belum bisa menyebutkan secara rinci lokasi-lokasi yang membutuhkan penanaman pohon, sebab lokasi yang kosong di Kota Mataram masih banyak, termasuk di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.

"RTH Pagutan dengan luas sekitar delapan hektare masih banyak membutuhkan pohon pelindung," katanya.

Baca juga: DLH Mataram tebang 80 pohon palem hias karena rawan tumbang

Sementara untuk menghijaukan Kota Mataram, kata dia, dibutuhkan sekitar 10 ribu pohon. Apalagi, beberapa ruas jalan di Kota Mataram juga masih banyak yang masih gersang, seperti di kawasan Cakranegara, Jalan Panca Usaha dan Jalan Caturwarga.

Jalan-jalan tersebut hingga kini masih termasuk gersang setelah dilakukan pelebaran jalan dengan menebang puluhan pohon pelindung di sepanjang jalan itu.

"Lokasi itulah yang perlu kita sentuh dan akan menjadi sasaran penanaman pohon dari bantuan bibit pemerintah provinsi," katanya.

Lebih jauh Denny mengatakan kegiatan reboisasi di Kota Mataram tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) saja, dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk para relawan lingkungan.

"Harapan kita masyarakat atau komunitas-komunitas lain di daerah ini juga bisa berpartisipasi untuk melakukan penghijauan," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram tanam pohon tabebuya di pinggir Sungai Jangkuk
Baca juga: DLH Mataram siapkan regulasi perketat penebangan pohon pelindung




 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024