Terhadap hal ini kami segera berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi NTB dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan verifikasi hasil kesehatan jamaah secara manual, tidak melalui aplikasi
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengusulkan verifikasi manual terhadap kondisi kesehatan jamaah calon haji asal kota itu pada musim haji 2024, yang dinyatakan tidak lolos istitaah atau tes kesehatan berhaji.

"Terhadap hal ini kami segera berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi NTB dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan verifikasi hasil kesehatan jamaah secara manual, tidak melalui aplikasi," kata Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.

Hal itu disampaikan menyikapi data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram per 1 Februari 2024 yang menyebutkan terdapat 10 calon haji Mataram dinyatakan tidak istitaah dari 246 jamaah yang sudah melakukan cek kesehatan.

Menurutnya, sebanyak 10 calon haji yang dinyatakan tidak istitaah bukan karena mengidap sakit kronis, melainkan karena ada perbedaan secara teknis dalam proses input pada aplikasi haji.

Baca juga: Menag: Sudah 61 persen jamaah calon haji periksa kesehatan

Misalnya, kata dia, nilai normal laboratorium atau faktor ketidaksesuaian usia jamaah. Jika berbeda dengan rentang normal di aplikasi, maka terbaca tidak istitaah.

"Aplikasi ini baru dibuat tahun ini dari Kemenkes, sehingga masih terus dievaluasi dari pusat. Karena itu kami akan validasi data secara manual untuk klarifikasi status kesehatan jamaah," katanya.

Dengan melakukan verifikasi manual, menurut dia, Dinkes bisa memberikan surat keterangan apabila ternyata kondisi sebenarnya jamaah tersebut memenuhi syarat kesehatan berhaji.

"Usulan itu sedang diproses, harapannya semua calon haji bisa dinyatakan istitaah,’’ katanya.

Baca juga: Kemenag: 236 calon haji Kota Mataram sudah lunasi Bipih

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024