Wina (ANTARA News) - Ratusan ruas jalan ditutup dan angkutan umum terganggu setelah hujan terus mengguyur seluruh Austria, dan mengakibatkan banjir serta lumpur longsor di banyak bagian negeri itu.

Lembaga Geodinamika dan Meteorologi Pusat Austria, Senin (3/6), menyatakan dalam empat hari terakhir, curan hujan di Lanterns, kota di Negara Bagian Austria Barat --Vorarlberg, mencapai 299 liter per kilometer persegi di Bad Ischl, kota di Upper Austria.

Di Salzburg, satu pusat kebudayaan di Austria Utara, curah hujan mencapai 463 liter per kilometer persegi, tingkat tertinggi selama 40 tahun terakhir.

Di Pegunungan Austria Barat dan daerah pantai di Bagian Utara negeri tersebut di sepanjang Sungai Danube, sejumlah ruas jalan rusak, dan bahkan kota besar terendam air. Penduduk di daerah itu diungsikan secara paksa.

Sejak Ahad (2/6), kota kecil di sepanjang Sungai Danube telah mengumumkan kondisi siaga. Beberapa kota besar dan kecil di daerah dataran rendah di sepanjang sungai itu di dekat Wina bahkan mulai mengungsikan warga.

Langkah bantuan dilakukan di seluruh negeri tersebut, demikian laporan Xinhua. Sebanyak 5.000 staf pertolongan profesional telah tiba di Negara Bagian Lower Austria.

Militer Austria juga menjadi bagian dari kekuatan pertolongan. Gerarld Klug, Menteri Pertahanan Austria, Senin sore, mengatakan 700 prajurit dan 24 helikopter dikerahkan untuk upaya pertolongan, dan sebanyak 2.000 prajurit disiagakan.

Sementara itu, Wakil Kanselir Austria Michael Spindelegger, mengatakan Austria akan meningkatkan kerja sama dengan tetangganya di sepanjang Sungai Danube termasuk Bavaria, Negara Bagian Jerman, serta Slowakia, Hongaria dan Uni Eropa, guna menangani bencana tersebut.

Dari Warsawa dilaporkan tiga hari hujan lebat telah menimbulkan kekacauan di bagian selatan Polandia, demikian laporan media setempat pada Senin.

Pawel Fratczak, Juru Bicara Markas Nasional Dinas Kebakaran Negara, mengatakan ada 35 lokasi yang permukaan air terdaftar di atas standard normal, sementara di 51 lokasi permukaan air telah melebihi ambang siaga.

Lower Silesia, yang kebanyakan berada di lembah pertengahan Sungai Oder, menghadapi kondisi paling buruk.

Jaroslaw Wojciechowski, Kepala Departemen Penanganan Krisis di Lower Silesia, mengumumkan banyak pemilik rumah yang mengalami kerusakan akan menerima bantuan paling banyak 6.000 zloty --sebanyak 1.845 dolar AS-- per keluarga.
(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013