Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi erupsi berupa lontaran abu setinggi 800 meter yang ke luar dari kawah Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
 
Letusan itu terjadi pukul 21.34 WIT memuntahkan kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
 
"Sebelum teramati kolom abu, teramati sinar api dengan tinggi sekitar 300 meter," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Efrita Lusy Andriany Saragih dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Erupsi terekam melalui alat seismogram dengan amplitudo maksimum 26 milimeter dan durasi lebih kurang 58 detik.
 
Sejak 1 Januari 2023 sampai 19 Oktober 2023, PVMBG mencatat ada 43 kali letusan yang keluar dari kawah gunung api paling aktif di Pulau Halmahera tersebut.
 
Erupsi yang sering terjadi itu lantas menempatkan posisi Gunung Ibu sebagai gunung api dengan jumlah letusan terbanyak nomer tiga di Indonesia.
   
PVMBG mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
 
Apabila terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
 
Sejak 10 Desember 2013 sampai sekarang, Gunung Ibu masih menyandang status bahaya bencana vulkanik level II atau waspada.

Baca juga: Gunung Ibu erupsi luncurkan abu ke arah utara

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023