Roma (ANTARA News) - Pelatih yang membawa Italia merebut gelar juara Piala Dunia 2006, Marcello Lippi, telah mengundurkan diri, demikian diumumkan oleh Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Rabu. Pria berusia 58 tahun itu membawa Italia merebut gelar Piala Dunia keempat, pertamakali sejak 1982, Minggu lalu ketika mereka mengalahkan Perancis melalui adu penalti dalam partai final di Berlin. "Pada akhir pengalaman sebagai profesional dan sebagai manusia yang luarbiasa dengan memimpin sekelompok pemain tiada cela, dan berkat dukungan staf kelas satu, saya yakin saya telah mencapai titik akhir dalam peran saya sebagai pelatih tim nasional Italia," kata Lippi dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis oleh FIGC. "Oleh karena itu, saya telah menyampaikan keinginan saya kepada FIGC untuk bisa meninggalkan tugas saya pada akhir kontrak (31 Juli)," lanjutnya yang disiarkan media transnasional. "Saya berterima kasih kepada FIGC atas kepercayaan yang mereka tunjukkan selama dua tahun ini, yang berbuah mahkota yang akan tertera dalam sejarah sepakbola Italia dan terukir di hati semua penggemar," tuturnya. Pada beberapa hari terakhir media Italia berspekulasi mengenai kemungkinan Lippi menanggalkan jabatannya. Ia diberitakan lelah mendengar namanya dikait-kaitkan dengan skandal pengaturan hasil pertandingan yang melibatkan empat klub ternama Serie A, termasuk juara Juventus, dimana ia pernah merebut lima gelar juara Serie A dan Liga Champions 1996. Wakil Presiden FIGC Giancarlo Abate menyampaikan rasa terima kasih kepada Lippi atas kemampuannya untuk memberi mereka hasil menakjubkan meski tengah mengalami masa yang sulit. Ia mengungkapkan sesungguhnya keputusan Lippi itu telah dibuat beberapa waktu lalu. "Lippi mengatakan kepada saya saat fase grup masih berlangsung bahwa ia tidak akan berkomitmen untuk masa depan dan telah memutuskan, apapun hasil Piala Dunia nanti, untuk meninggalkan tim nasional setelah kontraknya berakhir," tutur Abate. Lippi mengambil alih posisi pelatih Italia dari Giovanni Trapattoni setelah Italia tampil buruk pada Piala Eropa 2004 di Portugal. Selama dua tahun masa kepelatihannya sejak Juni 2004, Italia hanya kalah dua kali, 0-2 pada debutnya melawan Islandia dan 0-1 dari Slovenia, kedunya terjadi pada 2004. Lippi membimbing Azzurri meraih 18 kemenangan dan sembilan hasil imbang. Kemenangan 5-3 melalui adu penalti melawan Perancis pada final Piala Dunia 2006 membuat Italia tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan resmi, rekor terbaik kedua sepanjang sejarah mereka. Ia dilahirkan di kota tepi pantai Viareggio di wilayah Tuscan, dan sebagai pemain, karirnya tidak terlalu cemerlang, meski namanya mulai dikenal saat bermain untuk klub Sampdoria. Karir kepelatihannya dimulai pada 1985 bersama klub divisi tiga Pontedera sebelum empat tahun kemudian melatih klub divisi utama Cesena. Setelah melatih Atalanta dan Napoli, kemajuan besar Lippi terjadi pada tahun 1994 saat ia diminta melatih Juventus dan membawa mereka juara Serie A pada musim pertamanya sebagai pelatih. Italia kini harus mencari pelatih baru dan dari spekulasi yang berkembang muncul nama Roberto Donadoni, Gianluca Vialli dan Alberto Zaccheroni sebagai calon pengganti Lippi. FIGC juga disebut-sebut mempertimbangkan nama pelatih timnas yunior, Claudio Gentile.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006