Surabaya (ANTARA News) - Ribuan warga lereng Gunung Merapi memilih bertahan di pengungsian meski status aktivitas gunung berapi itu sudah diturunkan dari Awas menjadi Siaga. Menurut petugas jaga di Posko Pengungsian Dompol, Kemalang, Klaten, Jateng, Suraji kepada ANTARA, Rabu, alasan warga bertahan di pengungsian karena khawatir lantaran sampai status diturunkan Merapi masih mengeluarkan suara gemuruh dan mengeluarkan lava pijar. "Meski status sudah turun, tapi kenyataannya Merapi masih bergemuruh dan mengeluarkan lava pijar dan awan panas. Jadi, warga memilih tetap di pengungsian," katanya. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyebutkan bahwa penurunan status Merapi itu telah diturunkan dari Awas menjadi Siaga oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung pada Rabu pukul 10.00 WIB. Penurunan status tersebut didasari pertimbangan aktivitas gunung ini yang terus turun sejak 4 Juli lalu dan awan panas tidak terjadi lagi sejak 3 Juli. Menurut Suraji yang juga staf Kecamatan Kemalang itu, jumlah pengungsi di Posko Dompol sebanyak 722 orang, Posko Keputran 414 orang dan Posko Ngemplak Seneng 714 orang. Warga masyarakat yang masih bertahan di pengungsian tersebut adalah warga Desa Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante di Kecamatan Kemalang yang lokasinya berdekatan dengan puncak Merapi. Ditanya sampai kapan masyarakat bertahan di pengungsian, Suraji tidak bisa memastikan, karena menurut pengakuan masyarakat, mereka baru akan kembali ke rumah masing-masing jika sudah benar-benar aman. Situasi di pengungsian warga rawan bencana Merapi di Klaten saat ini masih cukup padat. Kendati demikian, armada angkutan yang sebelumnya selalu disiagakan, saat ini sudah tidak ada lagi. "Warga disini banyak yang memiliki kendaraan, termasuk truk maupun mobil pribadi. Jadi, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, mereka pasti bisa digerakkan," kata Suraji. Menyinggung pasokan logistik untuk pengungsi, koordinator logistik Posko Pengungsi Merapi itu mengatakan cukup karena pasokan dari Posko di Pemkab Klaten sangat lancar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006