Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan inovasi sains dan teknologi memiliki peran penting menjawab tantangan dalam penanggulangan bencana.

Dalam keterangan disiarkan di Jakarta, Jumat, Raditya Jati mengatakan hal tersebut dapat mendorong upaya-upaya yang lebih efektif dan efisien setiap fase, khususnya prabencana atau pengurangan risiko bencana.

“Inovasi sains dan teknologi menjadikan kita selalu siap dalam menghadapi bencana,” ujar Raditya pada pembukaan pameran dan konferensi internasional Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) di Jiexpo, Jakarta, Kamis (19/10).

Baca juga: Inovasi BNPB membuahkan penghargaan dari PBB

Raditya mengatakan di tengah tantangan dalam menghadapi bencana, seperti perubahan dinamika global, peningkatan jumlah penduduk dan perubahan iklim, inovasi sains dan teknologi membuat kita menjadi lebih antisipatif dan responsif.

Menurutnya, peran teknologi dalam mitigasi dan penanganan bencana harus didorong lebih jauh melalui inovasi sains dan teknologi.

“Inovasi ini nantinya tidak hanya dapat digunakan pada upaya penanggulangan bencana di Indonesia, tapi tentunya bagaimana terciptanya hilirisasi atau end to end teknologi menjadi industrialisasi kebencanaan,” katanya.

BNPB mengapresiasi penyelenggaraan pameran EDRR 2023, yang kali ini diselenggarakan di Indonesia.

Deputi Sistem dan Strategi BNPB mengharapkan teknologi yang dihadirkan pada pameran dapat menjadi salah satu upaya menjawab kebutuhan siklus penanggulangan bencana menuju Indonesia Emas 2045.

“Teknologi dibutuhkan dalam seluruh siklus penanggulangan bencana, dari prabencana, persiapan dan kesiapsiagaan, lalu saat terjadi bencana, dan di masa rekonstruksi, serta rehabilitasi.

Menuju Indonesia Emas 2045, menuju bangsa yang memiliki ketahanan (resilience nation ) di tahun 2045, Indonesia bisa maju dengan berbasis pada teknologi dan kolaborasi dengan berbagai negara seperti yang terlihat saat ini,” ucapnya.

Baca juga: BNPB: Riset dan inovasi penting untuk pengurangan risiko bencana

Baca juga: Kepala BNPB: Deteksi bencana tidak boleh terlalu andalkan teknologi


Pada acara ini, BNPB berpartisipasi menjadi peserta pemeran dengan membuka stan yang menampilkan sejumlah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam fase prabencana, penanganan darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pameran yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 19 - 21 Oktober 2023, akan menampilkan pengetahuan dan teknologi pengurangan risiko bencana dan penanganan darurat, seperti jenis peralatan penyelamatan, peralatan pelindung, layanan industri keamanan, ilmu keselamatan, peralatan penyelamatan darurat kebakaran, solusi penyelamatan komprehensif terbarukan.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023