Semakin cepat harga BBM bisa dinaikkan, semakin kita bisa mengatur neraca perdagangan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mendesak pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menekan defisit neraca perdagangan Indonesia.

"Semakin cepat harga BBM bisa dinaikkan, semakin kita bisa mengatur neraca perdagangan," kata Gita dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Hal itu menurut dia, karena importasi produk migas Indonesia yang sangat besar.

Pihaknya pun menyatakan rasa pesimistis terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia selama 2013. Pasalnya, menurut dia, Indonesia belum mampu menghasilkan banyak produk dengan nilai tambah untuk diekspor.

"Selama ini sebesar 65 persen produk ekspor masih didominasi barang komoditas," katanya.

Karena itu, menurut dia, jika tren seperti itu terus berlangsung maka akan memicu defisit neraca perdagangan.

Kementerian Perdagangan mengungkapkan, neraca perdagangan April 2013 mengalami defisit sebesar 1,6 miliar dolar AS yang dipicu oleh defisit perdagangan migas sebesar 1,2 miliar dolar AS dan nonmigas sebesar 400 juta dolar AS.

"Bulan April defisitnya 1,6 miliar dolar AS dibandingkan surplus di Maret," kata Gita.

Dia menjelaskan porsi defisit migas sebesar 1,2 miliar dolar AS terdiri atas defisit minyak mentah 678 juta dolar AS, hasil minyak sebesar 1,6 miliar dolar AS dan surplus gas sebesar 1,1 miliar dolar AS.

Dia menjelaskan secara kumulatif, defisit neraca perdagangan Indonesia selama Januari hingga April 2013 mencapai 1,85 miliar dolar AS yang disebabkan surplus nonmigas 2,7 miliar dolar dan defisit migas 4,5 miliar dolar.

"Terjadinya defisit perdagangan nasional selama Januari-April 2013 disebabkan defisit perdagangan migas yang mencapai 4,5 miliar yang ditekan menurunnya surplus perdagangan nonmigas dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 2,7 miliar dolar AS," katanya.
(A064/H-KWR)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013