Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG pada akhir pekan ini ditutup menguat 2,74 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.849,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,80 poin atau 0,20 persen ke posisi 911,89.

“IHSG bergerak variatif, namun, di sisi lain jelang rilis laporan keuangan emiten kuartal III- 2023, pasar masih optimis para emiten akan membukukan kinerja yang terus membaik dan tentunya ini akan menjadi katalis positif bagi pasar,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari dalam negeri, hasil survei perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan III-2023 terindikasi meningkat, yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, atau lebih tinggi dibandingkan 94,0 persen pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, bursa regional Asia bergerak melemah, pasar ekuitas nampaknya dipengaruhi oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan kebijakan moneter belum terlalu ketat.

Hal tersebut memberikan kode bahwa kebijakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan inflasi AS ke level 2 persen, meskipun The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan lagi.

Di sisi lain, pasar juga mendapatkan tekanan dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang sempat mencapai 5 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Naiknya imbal hasil tersebut karena ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan dapat memperlambat perekonomian.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 0,23 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang masing- masing naik sebesar 0,14 persen dan 0,07 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi yang turun minus 1,66 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang turun masing- masing minus 1,65 persen dan 0,81 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BKDP, NICL, JARR, CITY dan FIRE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MPXL, SWAT, HUMI, MENN dan PAMG.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.738 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,50 miliar lembar saham senilai Rp9,90 triliun. Sebanyak 235 saham naik, 321 saham menurun, dan 194 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 171,19 poin atau 0,54 persen ke 31.259,40, indeks Hang Seng melemah 123,76 poin atau 0,72 persen ke 17.172,13, indeks Shanghai melemah 22,33 poin atau 0,74 persen ke 2.983,06, dan indeks Strait Times melemah 21,92 poin atau 0,71 persen ke 3.077,68.

Baca juga: Rupiah lebih baik dibanding sejumlah mata negara lain
Baca juga: Emas naik dipicu pelemahan dolar AS
Baca juga: Wall St anjlok dipicu naiknya imbal hasil obligasi usai pidato Powell

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023